Konflik di Kabupaten Puncak Jaya

Pilkada Puncak Jaya Berujung Maut, Satgas ODC: 12 Tewas, Ratusan Luka, KKB Diduga Terlibat Kekerasan

Selain korban jiwa, bentrokan juga menyebabkan 658 orang mengalami luka-luka akibat terkena panah.

Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Lidya Salmah
Istimewa
BENTROK DI PUNCAK JAYA- Aparat saat melakukan pengamanan saat terjadi bentrok pendukung paslon di Puncak Jaya, Sabtu (5/4/2025). Foto: Istimewa 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, PUNCAK JAYA-  Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz (ODC)2025 mengungkapkan data terbaru terkait konflik pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah.

Aksi saling serang antara pendukung pasangan calon (Paslon) kepala daerah sejak 27 November 2024 hingga 4 April 2025, telah mengakibatkan sedikitnya 12 orang meninggal dunia, ratusan lainnya luka-luka, serta ratusan bangunan ludes terbakar.

Baca juga: Bekies Kogoya: Kunci Damai Puncak Jaya, Rangkul Budaya, Dudukkan Semua Pihak

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol. Faizal Ramadhani, didampingi Wakil Kepala Operasi, Kombes Pol. Adarma Sinaga, menjelaskan bahwa konflik ini terjadi antara massa pendukung Paslon 01 dan Paslon 02.

"Dari pendataan kami, tercatat 12 korban meninggal dunia, di mana delapan di antaranya merupakan pendukung Paslon 01," ujar Brigjen Faizal dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/4/2025).

Selain korban jiwa, bentrokan juga menyebabkan 658 orang mengalami luka-luka akibat terkena panah.

Rinciannya, 423 orang dari kubu Paslon 01 dan 230 orang dari kubu Paslon 02.

Baca juga: Konflik Pilkada Puncak Jaya kembali Renggut Nyawa, Brimob Kena Panah, KKB Diduga Manfaatkan Situasi

Kerugian material akibat konflik ini juga sangat signifikan. Sebanyak 201 bangunan dilaporkan terbakar, meliputi 196 rumah warga, satu sekolah dasar (SD) Pruleme Belakang Toba Jaya, satu kantor balai kampung Trikora, satu kantor distrik Irimuli, satu kantor Partai Gelora, serta satu kantor balai desa Pagaleme.

Lebih lanjut, Faizal menegaskan bahwa pihaknya menduga keterlibatan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dalam konflik ini.

Sejumlah korban meninggal dunia diduga akibat tembakan senjata api yang dilakukan oleh KKB yang memanfaatkan tensi politik selama pelaksanaan Pilkada.

"Ini menjadi perhatian serius kami. KKB disinyalir sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksi-aksi mereka," tegasnya.

Baca juga: Senator Lis Tabuni Rangkul Mahasiswa, Dukung Penguatan Regulasi Tanah Ulayat Puncak Jaya

Menyikapi situasi yang memanas, Kepala Satgas Humas Operasi Damai Cartenz-2025, Kombes Pol. Yusuf Sutejo, mengimbau seluruh masyarakat Puncak Jaya untuk tetap tenang dan menjaga keamanan serta ketertiban.

"Kami mengajak seluruh warga Puncak Jaya untuk bersama-sama menjaga kondusifitas wilayah demi terciptanya lingkungan yang damai dan harmonis. Keamanan adalah tanggung jawab kita bersama," kata Kombes Yusuf.

"Ini sebagai langkah preventif untuk mencegah eskalasi kekerasan dan menjaga stabilitas pembangunan di Kabupaten Puncak Jaya,"tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved