Kabur saat Disergap Aparat, Pimpinan TPNPB-OPM Puncak Jaya Bumi Walo Enumbi Tewas Ditembak TNI

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, PUNCAK JAYA - Pimpinan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) Kelompok Yambi, Bumi Walo Enumbi tewas ditembak aparat gabungan TNI pada Sabtu (10/5/2025).

Bumi Walo Enumbi tewas dalam penyergapan yang dilakukan aparat gabungan TNI di Kampung Kalome, Distrik Ilamburawi, Kabupaten Puncak Jaya.

Sebelum melakukan penyergapan, aparat telah memantau keberadaan Bumi Walo Enumbi dan mengirim pasukan tindak.

Adapun personel yang terlibat dalam penyergapan tersebut di antaranya Satgas Rajawali 2, Satgas Yonif 715/MTL, Satgas Mandala V dari Kotis 715.

Baca juga: Anggota TPNPB-OPM Bumi Walo Enumbi Dikabarkan Tewas Ditembak Tim Gabungan TNI di Puncak Jaya

Kronologi

Aparat gabungan mengepung honai yang menjadi lokasi persembunyian Bumi Walo Enumbi.

Bumi Walo Enumbi yang tahu dikepung aparat mencoba melarikan diri melalui pintu depan honai.

Saat itulah aparat gabungan menembak Bumi Walo Enumbi.

Aparat juga mengamankan barang bukti di lokasi seperti amunisi, dokumen (kertas) bertuliskan rencana operasi, bendera bintang kejora, hingga radio atau HT.

Adapun barang bukti diamankan aparat diantaranya, amunisi 9 mm 3 buah, selongsong 5,56 mm 1 buah, kapak 2 buah, parang 6 buah, senter 2 buah.

Selanjutnya ada HT 2 buah, hustler pistol  3 buah, kopel Polri 1 buah, inverter 1 buah, powerbank 1 buah, HP Gsm 2 buah, HP Android 1 buah, jam tangan 2 buah, noken  4 buah, senter kepala 1 buah, tembakau 1 buah.

Kemudian samaran muka merah 1 buah, kalung manik 2 buah, kabel data 2 buah, tas kecil, 1 buah, tali jaring 2 buah, tali tambang kecil  1 buah, kunci motor 1 buah, Alkitab  2 buah, buku catatan 1 buah, benang sol 1 buah.

Selanjutnya, tas slempang kecil  1 buah, busur panah  4 buah, anak panah 90 buah, dompet  berisi KTP atas nama Erinde, kartu sehat Puskesmas atas Tri Yandua Enumbi, kartu rujukan atas nama Erinde, 2 kertas dokumen rencana operasi, dan bendera bintang kejora. (*)