TMMD ke 124 Kodim 1710 Mimika

Jembatan Harapan di Ujung Mimika: Kisah Nyata Bakti Prajurit TNI Membangun Hati Rakyat Pigapu

TMMD ini bukan hanya tentang pembangunan fisik dan pemberdayaan, tetapi juga tentang mempererat tali silaturahmi dan toleransi. 

Penulis: Lidya Salmah | Editor: Lidya Salmah
Istimewa
TMMD- Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), Letkol Inf M. Slamet Wijaya menunjukkan empatinya dengan membagikan susu kepada anak-anak setempat, Minggu (11/5/2025). Foto: Istimewa 

Laporan Jurnalis Tribun-Papua Tengah, Lidya Salmah

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, TIMIKA- Di tengah hamparan tanah Papua yang luas, di sebuah kampung bernama Pigapu, Distrik Iwaka, Mimika, Papua Tengah, sebuah kisah tentang sinergi, harapan, dan kemanusiaan sedang terukir. 

Bukan sekadar proyek pembangunan fisik, namun ini adalah perwujudan nyata dari program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-124 yang digelar oleh Kodim 1710/Mimika, sebuah inisiatif yang menyentuh relung hati masyarakat.

Sentuhan Tulus di Balik Upacara Adat

TMMD KE-124 KODIM 1710/MIMIKA- Suasana pembukaan TMMD ke-124 Kodim 1710/Mimika di Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Mimika, Papua Tengah, Selasa (6/5/2025). Foto: Tribun-PapuaTengah.com/Marselinus Lela
TMMD KE-124 KODIM 1710/MIMIKA- Suasana pembukaan TMMD ke-124 Kodim 1710/Mimika di Kampung Pigapu, Distrik Iwaka, Mimika, Papua Tengah, Selasa (6/5/2025). Foto: Tribun-PapuaTengah.com/Marselinus Lela (Tribun-PapuaTengah.com/Marselinus Lela)

Hari itu, Selasa (6/5/2025), Kampung Pigapu diselimuti suasana sakral. 

Rombongan Bupati Mimika, Johannes Rettob, bersama Dandim 1710/Mimika, Letkol Inf M Slamet Wijaya, dan jajaran Forkopimda, disambut hangat oleh prosesi adat Sasi yang penuh makna. 

Sebuah tradisi turun-temurun yang menggambarkan penerimaan tulus dari masyarakat adat. Bupati Rettob, dalam sambutannya, menegaskan bahwa TMMD bukan hanya program kerja, melainkan manifestasi nyata kolaborasi solid antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat. 

"Sinergi ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan di wilayah-wilayah yang tergolong tertinggal, terisolasi, serta memiliki kerawanan sosial ekonomi," ujarnya sarat harapan.

 Jiwa Gotong Royong yang Menyala

TMMD ke-124 di Mimika jauh melampaui pembangunan infrastruktur semata. 

Memang, ada lima unit rumah panggung tipe 36, lima unit sumur bor, dan lima unit MCK yang akan dibangun. 

Gereja dan jembatan penghubung rumah pun tak luput dari rehabilitasi. 

Namun, yang lebih penting, program ini adalah tentang membangun kembali semangat gotong royong dan mempererat persatuan bangsa.

Bayangkan, prajurit Satgas TMMD bersama warga bahu-membahu. 

Mereka bukan hanya membangun rumah atau jembatan, tapi juga menghidupkan kembali tradisi kekeluargaan. 

Serma Karnadi Wibowo, salah satu anggota tim kesehatan Satgas TMMD, menggambarkan bagaimana timnya bergerak dari rumah ke rumah, melayani warga Pigapu dengan penuh kepedulian. 

"Kami akan terus bergerak cepat membantu masyarakat demi meningkatkan pelayanan kesehatan," tegasnya. 

Senyum dan apresiasi tulus dari warga menjadi bukti nyata sentuhan kemanusiaan ini.

Membangun Masa Depan dari Lumbung Pangan hingga Literasi

TMMD KODIM 1710/MIMIKA- Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXV Kodim 1710/Mimika yang dipimpin Ketua Persit KCK Cabang XXXV,  Ny. Ulfa Slamet Wijaya menggagas program pemberantasan buta aksara, Jumat (23/5/2025), Foto/Istimewa
TMMD KODIM 1710/MIMIKA- Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXV Kodim 1710/Mimika yang dipimpin Ketua Persit KCK Cabang XXXV, Ny. Ulfa Slamet Wijaya menggagas program pemberantasan buta aksara, Jumat (23/5/2025), Foto/Istimewa (Istimewa)

Program TMMD ini juga memandang jauh ke depan. Di Kampung Naena Muktipura, lahan tidur seluas 2,5 hektare disulap menjadi lahan produktif. 

Sebuah langkah nyata untuk mendukung ketahanan pangan daerah. 

Letkol Inf M Slamet Wijaya, selaku Komandan Satgas TMMD, optimis bahwa program ini akan menjadi awal kemandirian pangan bagi masyarakat. 

"Kami memanfaatkan lahan kosong untuk mendukung program ketahanan pangan nasional," katanya.

Di sisi lain, Persit Kartika Chandra Kirana Cabang XXXV Kodim 1710/Mimika tak ketinggalan. 

Mereka menggagas program pemberantasan buta aksara, mengajak para ibu di Kampung Pigapu untuk "melek ilmu". 

Ibu Ulfa Slamet Wijaya, Ketua Persit KCK Cabang XXXV, menyampaikan bahwa "Jangan malu untuk belajar, karena ilmu adalah kunci kecerdasan dalam mengatur rumah tangga dan menjalin hubungan sosial”.

“Inilah investasi pada sumber daya manusia, memastikan setiap warga memiliki kesempatan untuk berkembang,”imbuhnya.

Mengalirkan Kebaikan Berupa Air Bersih, Gizi, dan Semangat Olahraga

PEMBUKAAN LAHAN- Personel Satgas TMMD ke-124 saat membuka lahan pertanian di di Kampung Naena Muktipura, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Rabu (07/5/2025). Foto: Istimewa
PEMBUKAAN LAHAN- Personel Satgas TMMD ke-124 saat membuka lahan pertanian di di Kampung Naena Muktipura, Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Rabu (07/5/2025). Foto: Istimewa (Istimewa)

Ketersediaan air bersih adalah kebutuhan dasar. 

Di Distrik Iwaka, proyek pembuatan lima titik sumur bor terus menunjukkan progres signifikan. Tim Satgas TMMD dan warga bergotong royong, memastikan air bersih segera mengalir ke setiap rumah. 

"Pembuatan sumur bor ini krusial bagi masyarakat," ujar Dansatgas Letkol Inf Slamet Wijaya, menyadari betul vitalnya air bagi kehidupan.

Tak hanya itu, kepedulian terhadap generasi penerus juga terlihat jelas. 

Letkol Slamet Wijaya membagikan susu kepada anak-anak Kampung Pigapu, memastikan mereka tumbuh sehat dan kuat. 

"Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang harus kita jaga dan lindungi," imbuhnya, sorot matanya penuh kasih. 

Bahkan, bantuan bola kaki untuk siswa-siswi SD Pigapu menjadi simbol penumbuhan semangat olahraga dan pembinaan bakat.

Harmoni dalam Keberagaman 

TMMD- Personel TMMD ke-124 Kodim 1710/Mimika ikut arak-arakan patung Manda Maria di Kampung Pigapu, Minggu (11/5/2025). Foto: Istimewa
TMMD- Personel TMMD ke-124 Kodim 1710/Mimika ikut arak-arakan patung Manda Maria di Kampung Pigapu, Minggu (11/5/2025). Foto: Istimewa (Istimewa)

TMMD ini bukan hanya tentang pembangunan fisik dan pemberdayaan, tetapi juga tentang mempererat tali silaturahmi dan toleransi. 

Anggota Satgas TMMD Kodim 1710/Mimika turut serta dalam ibadah bersama masyarakat di Gereja Katolik Santo Paulus. 

Sebuah pemandangan yang mengharukan, menunjukkan bagaimana keberagaman tak menjadi penghalang, melainkan perekat. 

"Partisipasi anggota Satgas TMMD dalam ibadah di gereja merupakan wujud toleransi dan penghormatan terhadap umat beragama," tegas Slamet Wijaya.

Senyum Warga Simbol Impian yang Terwujud

TMMD KODIM 1710/MIMIKA- pembangunan 5 jembatan penghubung menuju rumah warga kini telah rampung dan siap digunakan, Jumat (23/5/2025). Foto: istimewa
TMMD KODIM 1710/MIMIKA- pembangunan 5 jembatan penghubung menuju rumah warga kini telah rampung dan siap digunakan, Jumat (23/5/2025). Foto: istimewa (Istimewa)

Hari demi hari, progres TMMD semakin nyata. 

Lima jembatan penghubung rumah warga telah rampung, memudahkan akses dan aktivitas sehari-hari. Yopy, seorang warga, tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya. 

"Kami sangat berterima kasih. Sebelumnya sulit sekali lewat karena kayu sudah lapuk. Sekarang kami bisa lewat tanpa takut jatuh," ujarnya, senyum merekah di wajahnya. 

Dapur bersama juga kembali menghangatkan Kampung Pigapu, menyalurkan bantuan makanan bergizi yang sangat dibutuhkan.

TMMD ke-124 di Mimika adalah sebuah cerminan bagaimana kolaborasi yang tulus dan semangat kemanusiaan dapat mengubah kehidupan. 

Ini adalah kisah tentang jembatan-jembatan yang dibangun bukan hanya dari kayu dan semen, melainkan dari harapan, kebersamaan, dan kepedulian yang mendalam. 

Sebuah bukti nyata bahwa ketika TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat bersatu, tidak ada yang tidak mungkin. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved