Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE - Seluruh anggota Majelis Rakyat Papua (MRP) Provinsi Papua Tengah, menggelar aksi protes terhadap alur kerja dalam lembaga tersebut.
Anggota MRP Papua Tengah juga palang kantor mereka sendiri. Mereka juga mengeluarkan tuntutan agar ada perubahan dalam lembaga tersebut.
Baca juga: PT Kristalin Ekalestari Bangun Rumah Warga di Kampung Nifasi Kabupaten Nabire
Tuntutan yang diminta oleh para anggota MRP Papua Tengah ini yakni:
1. Meminta Mendagri agar segera mengganti Ketua MRP-PPT.
2. Meminta Gubernur Papua Tengah untuk mengganti Sekretaris MRP- PPT.
Didalam dua tuntutan ini, terdapat juga beberapa poin yaitu:
1. Lembaga MRP Papua Tengah tidak bekerja sesuai aturan dan mekanisme yang berlaku.
2. DPA MRP Papua Tengah, tidak pernah diberikan kepada anggota MRP.
3. Lembaga MRP tidak punya jadwal kegiatan tahunan.
4. Banyak uang anggota MRP Papua Tengah yang tidak dibayarkan, termasuk uang reses selama satu tahun di 2024.
Baca juga: Penumpang Batik Air Meninggal Dunia dalam Penerbangan Jakarta-Jayapura, Diduga Alami Hipertensi
5. Banyak pemotongan uang di bendahara dengan alasan pajak.
6. Pimpinan selalu ambil keputusan diluar rapat.
7. Berminggu-minggu, Ketua MRP tidak pernah masuk kantor.
8. Ketua MRP bekerja dengan tidak memegang DPA selama dua tahun.
Satu dari anggota MRP Papua Tengah, Yehuda Gobai mengatakan, alasan aksi tersebut dilakukan karena sejak dilantik hingga hari ini, mekanisme kerja mereka tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.
Baca juga: Kantor MRP Papua Tengah Dipalang, Anggota Minta Mendagri Segera Ganti Ketua dan Sekretaris
"Semua program yang kami susun di masing-masing pokja tidak berjalan baik. MRP ini adalah lembaga yang diberikan tugas untuk perlindungan orang asli Papua," kata Yehuda kepada awak media, Rabu (25/6/2025).
Ia mengatakan, jadwal kerja secara lembaga kepada mereka para anggota MRP juga tidak dibuat.
"Padalah itu sudah disusun melalui pleno, akan tetapi pimpinan mengabaikannya," katanya.
Dengan apa yang terjadi didalam lembaga ini menurut Yehuda, mereka telah mengekuarkan mosi tidak percaya kepada pimpinan MRP.
Baca juga: Persipura Jayapura Boyong 6 Pemain Eks PSBS Biak
"Disitu kami minta agar perlu dilakukan pergantian terhadap pimpinan," ujarnya.
Selain itu soal masalah tersebut lanjut Yehuda, para anggota MRP juga telah bertemu gubernur Papua Tengah, dan menyerahkan tuntutan mereka, agar diproses lebih lanjut.
"Jadi nanti, gubernur akan mengambil langkah selanjutnya untuk perbaikan di lembaga MRP Papua Tengah," tandasnya. (*)