Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Feronike Rumere
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Pemerintah Kabupaten Mimika menyambut 24 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kampung Atuka, Distrik Mimika Tengah, Mimika, Papua Tengah.
Selama kurang lebih 50 hari ke depan, para mahasiswa dari berbagai jurusan ini diharapkan membawa dampak positif bagi masyarakat, khususnya dalam mengatasi masalah literasi dan mengembangkan potensi lokal.
Baca juga: Jadi Tukang Bakar Ikan di Warung Makan Mujair, Feri Dogopia: Jangan Gengsi Memilih Pekerjaan
Penyambutan yang berlangsung di ruang rapat Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) pada Rabu (25/6/2025), diwarnai diskusi mendalam tentang Kabupaten Mimika, terutama Kampung Atuka, mulai dari aspek kependudukan, budaya, hingga pendidikan.
Pj Sekda Mimika, Petrus Yumte, menyoroti kondisi pendidikan anak-anak di Atuka yang masih banyak kesulitan membaca, berhitung, dan menulis.
Baca juga: Jelang Partai Final Turnamen Badai Cartenz Cup V, Suporter Diminta Jaga Keamanan
Ia berharap tim KKN bisa menjadi "pelita kecil" yang memberikan pencerahan.
"Kalau bisa anak-anak di Atuka bisa baca tulis tuntas. Masalah utama kami adalah literasi, berhitung juga masih payah. Kalau bisa diberi motivasi dan bimbingan kepada anak-anak," ucap Petrus.
Selain pendidikan, isu-isu lain yang didiskusikan meliputi kesehatan, perekonomian masyarakat, metode pemberdayaan perikanan di daerah pesisir, serta peningkatan potensi masyarakat pesisir, khususnya nelayan.
Baca juga: Alasan Anggota MRP Papua Tengah Palang Kantor Karena Program Masing-masing Pokja Tidak Berjalan
Di tempat yang sama, Kepala Kesbangpol Kabupaten Mimika, Yan Selamet Purba, turut berpesan agar tim KKN memberikan pembinaan wawasan kebangsaan kepada masyarakat, terutama anak-anak muda, untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila dan cinta tanah air.
Yan juga meminta sosialisasi peraturan bupati tentang kewajiban menyanyikan lagu Indonesia Raya setiap pukul 10.00 WIT.
Baca juga: PT Kristalin Ekalestari Bangun Rumah Warga di Kampung Nifasi Kabupaten Nabire
Sementara itu, Ketua tim KKN, Kania Irianti, menjelaskan bahwa Atuka dipilih sebagai lokasi KKN karena potensi dan karakteristik lokalnya yang layak dikembangkan sebagai daerah pesisir.
"Kami rasa, melalui teori yang kami dapatkan di kampus serta melihat karakteristik daerah, maka Atuka adalah tempat yang cocok untuk kami melakukan pengabdian selama 50 hari," ungkap Kania.
Baca juga: Anggota MRP Papua Tengah Palang Kantornya Sendiri, Ada Apa?
Ia berharap timnya dapat menjadi jembatan bagi masyarakat dalam mengembangkan potensi yang ada.
"Ada enam bidang utama yang akan menjadi fokus pengabdian kami di Atuka meliputi infrastruktur, pariwisata, pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan UMKM,"tandas Kania. (*)