Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Melky Dogopia
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, Deiyai- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Deiyai, Papua Tengah, menargetkan penurunan angka gizi buruk atau stunting hingga tahun 2026.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Deiyai berkomitmen mewujudkan target tersebut dengan menjalankan program-program gizi berkelanjutan yang menyasar bayi, balita, dan ibu hamil.
Kepala Dinkes Kabupaten Deiyai, Mando Mote, menjelaskan penanganan stunting tidak bisa diselesaikan hanya dengan bantuan sesaat.
Baca juga: Data OAP Penting, Disdukcapil se-Tanah Papua Gelar Rakorda di Mimika
Menurutnya, masalah ini membutuhkan pendekatan jangka panjang dan konsisten.
"Kami terus melakukan langkah strategis melalui berbagai program yang dirancang terarah dan menyeluruh," ujar Mando di Nabire, Jumat (1/8/2025).
Salah satu program yang sudah berjalan adalah penyaluran makanan tambahan bergizi.
Bantuan berupa bubur, kacang bubuk, telur, dan suplemen gizi lainnya telah mulai didistribusikan ke sejumlah puskesmas.
"Dalam waktu dekat, semua puskesmas akan mendapatkan bantuan ini agar bayi dan balita memperoleh tambahan gizi sejak dini," jelasnya.
Baca juga: Mimika Jadi Tuan Rumah Rakorda Dukcapil se-Tanah Papua, Bahas Percepatan Data OAP
Selain itu, Dinkes Kabupaten Deiyai juga akan menggiatkan kembali sosialisasi gizi seimbang dan pola makan sehat kepada masyarakat.
Mando berharap edukasi ini dapat meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya gizi bagi pertumbuhan anak.
"Masyarakat harus tahu cara mendapatkan dan menjaga asupan gizi yang cukup, bukan soal mahal atau murah. Edukasi ini akan kami dorong terus," tegasnya.
Mando juga mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, untuk bersinergi menekan angka stunting di Kabupaten Deiyai. (*)