Info Papua Tengah

Rakerkesda Papua Tengah 2025 Ditutup, Ini Hasilnya

Rakerkesda tahun ini secara spesifik menitikberatkan pada penguatan pelayanan kesehatan di wilayah terpencil.

Penulis: Calvin Eluis Erari | Editor: Lidya Salmah
Foto Istimewa/Humas Pemprov Papua Tengah
RAKERDA 2025- Sekretaris DKP2KB Papua Tengah, Yohanes Tebay (Batik merah), saat ditemani Kabid Lankes DKP2KB, Obet Tekege (kiri), memukul tifa penutupan Rakerkesda di Ballroom Grand Papua Hotel, Mimika, Rabu, (12/11/2025). Sekretaris DKP2KB Papua Tengah, Yohanes Tebay mengatakan, hasil Rakerkesda ini akan disampaikan ke gubernur Papua Tengah. Foto Istimewa/Humas Pemprov Papua Tengah 
Ringkasan Berita:
  • DKP2KB Papua Tengah menutup Rakerkesda 2025 di Mimika dengan fokus pada penguatan pelayanan kesehatan di wilayah terpencil. Sekretaris DKP2KB, 
  • Yohanes Tebay, menyatakan masukan dari Rakerkesda akan menjadi dasar program prioritas Gubernur untuk mempercepat pemerataan layanan di delapan kabupaten.
  • DKP2KB berharap upaya optimalisasi ini didukung penuh oleh seluruh RSUD dan Puskesmas di Papua Tengah

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE- Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKP2KB) Provinsi Papua Tengah resmi menutup Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) 2025 di Ballroom Grand Papua Hotel, Kabupaten Mimika.

Rakerkesda tahun ini secara spesifik menitikberatkan pada penguatan pelayanan kesehatan di wilayah terpencil.

Baca juga: Pemprov Papua Tengah Salurkan Bantuan Bibit, Ternak, dan Mesin Olah Kopi untuk Masyarakat Deiyai

Sekretaris DKP2KB Provinsi Papua Tengah, Yohanes Tebay, mengatakan bahwa setiap program yang disusun harus dipastikan benar-benar menyentuh kebutuhan masyarakat di lapangan.

Apalagi dalam diskusi Rakerkesda, banyak persoalan terkait pelayanan kesehatan muncul dan didiskusikan secara mendalam.

"Seluruh masukan yang telah terhimpun akan dibawa kepada Kepala Dinas dan diteruskan kepada Gubernur. Dan masukan tersebut akan dijadikan dasar utama dalam penyusunan program prioritas di masing-masing kabupaten," kata Yohanes dalam rilis pers yang diperoleh TribunPapuaTengah.com, Rabu, (12/11/2025).

Baca juga: Peringkat Kedua Termiskin di Indonesia, Pemprov Papua Tengah Gerak Cepat Tekan Kemiskinan Ekstrem

DKP2KB berharap hasil Rakerkesda ini mampu memperkuat koordinasi lintas sektor dan mempercepat pemerataan pelayanan kesehatan di seluruh kabupaten Papua Tengah.

"Pemerataan terutama ditargetkan bagi masyarakat di daerah pedalaman yang masih sulit menjangkau fasilitas medis," tegas Yohanes.

Obet Tekege, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan dan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan DKP2KB, mengungkapkan salah satu program unggulan pasca-Rakerkesda.

Baca juga: PT Freeport Indonesia Dorong Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan Keluarga OAP

Program unggulan tersebut adalah pembangunan dan peningkatan status akreditasi Puskesmas.

"Pembangunan Puskesmas terakreditasi akan didukung dengan tenaga medis yang memadai, fasilitas yang lengkap, dan capaian program nasional berorientasi pada masyarakat," terang Obet.

DKP2KB juga akan membentuk cluster pembinaan pelayanan kesehatan yang mencakup manajemen, kesehatan ibu dan anak, pelayanan dewasa dan lansia, serta penanganan penyakit menular.

Baca juga: Alumni Penerima Beasiswa YPMAK Deklarasi Siap Berkontribusi Untuk Mimika dan Papua

Obet berharap optimalisasi pelayanan kesehatan, termasuk penguatan infrastruktur dan SDM, dapat berjalan baik.

"Optimalisasi ini membutuhkan dukungan penuh dari tim Dinas, RSUD, dan seluruh Puskesmas di delapan kabupaten se-Papua Tengah," tandasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved