Depalan Anggota OPM Tewas

8 Anggota OPM Dilumpuhkan Koops Habema Dalam Penyisiran Jelang HUT ke-80 RI 

"Aparat tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang berupaya mengganggu ketertiban dan mengancam keselamatan warga,"

Istimewa
TIGA OPM TEWAS- Komando Operasi Habema berhasil melaksanakan operasi penindakan di Kapung Tigilobak, Kabupaten Puncak. 3 orang anggota OPM tewas saat operasi, Kamis (31/7/2025) lalu. 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Dalam rangka menciptakan situasi keamanan yang kondusif menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Komando Operasi (Koops) Habema melalui satuan tugasnya secara berkesinambungan.

Koops Habema melaksanakan patroli keamanan dan penyisiran di sejumlah titik rawan gangguan keamanan di wilayah Papua Pegunungan dan Papua Tengah.

Baca juga: VIRAL- Aki Sepeda Motor Diparkir di Cek Poin Mile 28 Digodok Maling

Kegiatan ini kerap diwarnai kontak tembak tidak dapat dihindari akibat agresivitas anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) lebih dahulu melakukan penyerangan terhadap aparat keamanan.

Berkat kesigapan dan profesionalisme prajurit di lapangan, seluruh situasi dapat dikendalikan dengan aman.

Aparat melakukan tindakan tegas dan terukur sesuai prosedur hukum demi melindungi keselamatan masyarakat.

Berikut rangkaian kejadian menonjol tercatat selama masa penyisiran diantaranya pada, 8 Agustus 2025, Distrik Mewoluk, Kabupaten Puncak Jaya.

Satuan tugas melaksanakan penyisiran di Kampung Biak, Distrik Mewoluk diduga menjadi lokasi persembunyian OPM jaringan Tenggamati Enumbi.

Baca juga: Semarak HUT ke-80 RI: Pemkab Nabire Gelar Pangan Murah, Jaga Inflasi dan Daya Beli Warga

Berdasarkan arsip kepolisian, Tenggamati Enumbi pernah masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) Polda Papua melalui Surat Nomor 01/I/2014/Dit Reskrimum tanggal 23 Januari 2014 terkait tindak pidana pencurian dengan kekerasan di Pos Polisi Kulirik, Puncak Jaya.

Saat mendekati sasaran, pasukan mendapat tembakan dari arah posisi lawan sehingga terjadi kontak senjata.

Baca juga: Senyum Anak Papua Kembali Merekah, Kogabwilhan III Gelar Operasi Bibir Sumbing

Berdasarkan laporan lapangan, tiga anggota OPM tertembak dan salah satunya diduga Tenggamati Enumbi. Kelompok tersebut kemudian melarikan diri ke arah timur sambil membawa korban tertembak.

Barang bukti yang ditemukan,  2 pucuk pistol P1 pindad 2 unit radio komunikasi HT, puluhan butir amunisi berbagai kaliber, 1 bendera Bintang Kejora, 3 unit telepon genggam, power bank, magasin senjata, dan perlengkapan tempur lainnya.

Baca juga: Reses di Mimika, Peanus Uamang Serap Aspirasi Warga Hoeya dan Tembagapura

Selanjutnya pada, 11 Agustus 2025 di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Saat melaksanakan penyisiran di Kampung Mamba, pasukan kembali terlibat kontak senjata dengan kelompok OPM Kodap VIII Kemabu. 

Hasilnya, 1 OPM meninggal dunia atas nama Dece Mujijau, Danyon Titigi Kodap VIII Kemabu, merupakan tokoh di bawah pimpinan Sabinus Waker,  2 OPM luka tembak, Daume maeseni dan, Sabinus Joani.

Baca juga: Hujan Guyur Nabire Sepanjang Hari, Warga Diminta Siaga Cuaca Buruk

Barang bukti yang diamankan 4 butir amunisi kaliber 5,56 mm, 1 tas selempang, 1 HP Android, 1 kalung OPM.

Penindakan kembali dilakukan pada, 12 Agustus 2025 di sekitar Kampung Eknemba, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya.

Kelompok OPM mencoba melakukan serangan balasan, namun dapat digagalkan. 

Baca juga: Pilatus Waromi: Berkat Operasi Katarak Freeport Mata Saya Kembali Normal

Dalam kontak senjata tersebut, 2 OPM meninggal dunia bernama leginus Maiseni, Danwil Mamba Kodap VIII Kemabu, beserta ajudannya seprianus Maiseni.

Barang bukti yang diamankan,  2 gelang, 2 kalung, 2 cincin perak, 2 cincin OPM, 1 pasang sarung tangan.

Rangkaian peristiwa ini membuktikan bahwa Kelompok Separatis Bersenjata OPM secara konsisten menjadi pihak mengganggu stabilitas keamanan, melakukan penyerangan terlebih dahulu, serta mengintimidasi masyarakat.

Baca juga: Puncak Baksos HUT ke-80 RI Digelar PTFI di Kampung Tipuka dan Ayuka, Ini Kata Kepala Distrik 

Tindakan mereka mengancam jalannya pemerintahan, pembangunan, dan ketertiban umum di wilayah Papua.

Pangkoops Habema, Mayjen TNI Lucky Avianto mengatakan, rangkaian penyisiran ini merupakan langkah tegas dan terukur untuk menjaga stabilitas keamanan serta melindungi masyarakat.

Baca juga: Pilatus Waromi: Berkat Operasi Katarak Freeport Mata Saya Kembali Normal

"Aparat tidak akan memberi ruang bagi pihak-pihak yang berupaya mengganggu ketertiban dan mengancam keselamatan warga," kata Mayjen TNI Lucky Avianto, Kamis (14/8/2025) melalui rilisnya.

Pangkoops Habema menegaskan komitmennya untuk terus menjaga keamanan wilayah dan memastikan bahwa perayaan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia dapat berlangsung aman, damai, dan penuh semangat kebangsaan, tanpa gangguan dari pihak manapun. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved