Warga Intan Jaya Mengungsi

Warga Intan Jaya Mengungsi ke Hutan Jelang Hari Kemerdekaan, Ustad Asso Minta Pendekatan Dialogis

Ustad Ismail Asso, menyayangkan terjadinya pengungsian pada 16 Agustus 2025, yang mana sehari sebelum peringatan hari kemerdekaan RI.

Editor: Lidya Salmah
Foto Istimewa
PENGUNGSI INTAN JAYA- Penampakan warga Intan Jaya, Papua Tengah, yang mengungsi jelang hari kemerdekaan ke 80 RI. Pengungsian diduga akibat operasi militer di wilayah mereka. Foto: Istimewa 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, INTAN JAYA- Ratusan warga dari tiga kampung di kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah, dilaporkan mengungsi ke hutan dan pegunungan sejak Sabtu (16/8/2025).

Mereka meninggalkan rumah untuk menyelamatkan diri dari dugaan operasi militer lantaran terindikasi pergerakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) atau TPNPB-OPM yang berlangsung di wilayahnya.

Tokoh Muslim Papua, Ustad Ismail Asso, menyatakan prihatin atas peristiwa tersebut.

Pasalnya, ia menilai pengungsian yang terjadi sehari sebelum HUT ke-80 Kemerdekaan RI mencerminkan situasi keamanan yang belum membaik di tanah Papua.

"Saya berterima kasih kepada TNI dan Polri yang menjaga wilayah NKRI, namun pendekatan militer tidak selalu menjadi solusi," ujar Ustad Asso dalam rekaman audio yang dikirim ke Tribun-PapuaTengah, Selasa (19/8/2025).

Baca juga: Upacara HUT RI ke-80 di Paniai Meriah, Ada Hadiah Motor hingga Semangat Bangun Negeri

Ia merujuk pada hasil kajian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang merekomendasikan pendekatan persuasif dan dialogis dalam menangani konflik di Papua.

Menurut Ustadz Ismail Asso,  penggunaan kekuatan bersenjata hanya akan memicu ketakutan, gejolak, dan antipati masyarakat di pedalaman.

Ia menilai pendekatan militer kerap memakan korban jiwa dan tidak menyentuh akar persoalan.

“Kelompok bersenjata di Papua memang dikategorikan sebagai teroris berdasarkan UU yang disahkan DPR lewat usulan Menkopolhukam Mahfud MD saat itu. Tapi penyelesaiannya tetap harus humanis,” imbuhnya.

Baca juga: Upacara HUT RI di Paniai Sukses: Kabut Tak Padamkan Semangat, Bupati Puji Paskibraka

Ustadz Ismail Asso mengimbau Presiden RI Prabowo Subianto  sebagai Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata untuk menghentikan operasi militer dan menggantinya dengan pendekatan damai.

Ia menilai strategi ini bisa menjadi langkah penyelesaian jangka panjang sebagaimana yang pernah digagasi mantan Panglima TNI, Jenderal Andika Perkasa.

“Pendekatan dialog, pembangunan, dan rekonsiliasi harus dikedepankan. Papua butuh rasa aman, bukan ketakutan,” tandas Ustadz Ismail Asso. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved