Pengurus KPA Deiyai Dilantik

Pengurus KPA Deiyai Dilantik, Pentingnya Sosialisasi Edukasi HIV/AIDS

‎“Kami akan buat modul sosialisasi bersama KPA agar pesan pencegahan HIV/AIDS sampai ke semua kalangan,” ujarnya.

Tribun-PapuaTengah.com/Melkianus Dogopia
PELANTIKAN- Penyerahan SK Pelantikan pengurus KPA Deiyai dari Bupati Melkianus Mote pada momen ‎pelantikan, berlangsung di Aula BKPSDM Deiyai, Kompleks Perkantoran, Tigi, Deiyai, Papua Tengah, Rabu (8/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Melky Dogopia

‎‎TRIBUNPAPUATENGAH.COM, DEIYAI- Ketua Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Papua Tengah, Frenny Anouw secara resmi melantik Pengurus KPA Kabupaten Deiyai periode 2025–2030.

‎Pelantikan berlangsung di Aula BKPSDM Deiyai, Kompleks Perkantoran, Tigi, Deiyai, Papua Tengah, Rabu (8/10/2025) siang pukul 11.00 WIT.

Baca juga: Pansus Kemanusiaan DPR Papua Tengah Kunjungi Pengungsi di Sinak Kabupaten Puncak

‎Turut dihadiri Bupati Deiyai, Melkianus Mote, Plt. Kepala Dinas Kesehatan, Mandos Mote, dan sejumlah pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Pengurus Harian dan anggota KPA Deiyai, KNPI Deiyai, Nakes, elemen masyarakat, dan tokoh masyarakat.

‎Dalam sambutannya, Ketua KPA Papua Tengah Frenny Anouw mengatakan, pelantikan tersebut merupakan yang pertama di tingkat kabupaten sejak KPA Papua Tengah menerima mandat dari Gubernur Papua Tengah, Meki Nawipa.

 

‎“Pelantikan ini menandakan kepedulian Gubernur Papua Tengah dan Bupati Deiyai terhadap keselamatan manusia. Tuhan memberi hikmah kepada pemimpin-pemimpin ini agar kita semua bisa menyelamatkan manusia Papua Tengah,” ujar Frenny.

‎Ia menjelaskan, tugas utama KPA adalah mensosialisasikan bahaya HIV/AIDS ke berbagai kalangan. Meskipun penyakit lain seperti TB dan malaria menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan, namun KPA berkomitmen untuk turut melakukan sosialisasi demi keselamatan masyarakat Deiyai.

Baca juga: Satgas Operasi Damai Cartenz: Seorang Pekerja Jalan Meninggal Dunia Ditembak KKB

‎Frenny juga mengungkapkan bahwa jumlah ODHA (Orang dengan HIV/AIDS) di Deiyai mencapai 261 orang, berdasarkan data pemeriksaan resmi. “Itu baru yang sudah periksa, sementara yang belum periksa kemungkinan jumlahnya lebih banyak,” katanya.

‎Menurutnya, sistem kerja KPA bersifat “jemput bola”, yakni aktif turun ke masyarakat untuk melakukan sosialisasi langsung, sementara Dinas Kesehatan bersifat “tunggu bola” — menerima pasien untuk pemeriksaan dan penanganan medis.

Baca juga: Libatkan Lembaga Kesehatan, Pemprov Papua Tengah Mulai Susun RADPPD 2025-2030

‎“Kami harap Bupati juga bisa membantu memfasilitasi tenaga KPA, termasuk penyediaan alat pelindung diri (APD),” tambahnya.

‎Plt Kepala Dinas Kesehatan Deiyai, Mandos Mote menambahkan, pihaknya siap bersinergi dengan KPA dalam memperkuat program edukasi HIV/AIDS di sekolah-sekolah dan masyarakat.

‎“Kami akan buat modul sosialisasi bersama KPA agar pesan pencegahan HIV/AIDS sampai ke semua kalangan,” ujarnya.

Baca juga: Libatkan Lembaga Kesehatan, Pemprov Papua Tengah Mulai Susun RADPPD 2025-2030

‎Sementara itu, Ketua KPA Deiyai Maksimus Pigai mengajak para pemuka agama untuk turut berperan aktif dalam penyuluhan.

‎“Para pastor, pendeta, maupun haji tolong sampaikan pesan tentang bahaya HIV/AIDS dalam khotbah mereka. Ini tentang menyelamatkan nyawa manusia,” katanya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved