Evakuasi Korban

Ditembak OPM, Honorer Disdukcapil Intan Jaya Dievakuasi ke Timika

Proses evakuasi dilakukan melalui jalur udara, di mana korban diberangkatkan dari Bandara Bilorai Sugapa menuju Bandara Mozes Kilangin Timika. 

Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Lidya Salmah
Istimewa
EVAKUASI- Michael Watimea, korban penembakan OPM di Intan Jaya, Papua Tengah, saat dievakuasi dari Intan Jaya menuju Bandara Mozes Kilangin Timika, Selasa (18/3/2025). Foto: Istimewa 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, TIMIKA- Michael Wattimena, honorer Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Intan Jaya, menjadi korban penembakan oleh anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM), dievakuasi ke Timika, Mimika, Papua Tengah

Korban dievakuasi ke Timika untuk mendapatkan perawatan medis.

Proses evakuasi dilakukan melalui jalur udara, di mana korban diberangkatkan dari Bandara Bilorai Sugapa menuju Bandara Mozes Kilangin Timika

Evakuasi menggunakan pesawat PT Ikairos Air Service jenis Cessna 208B/PK-IKD, dengan pilot Capt Nelson.

Baca juga: Penembakan di Intan Jaya: Pegawai Honorer Terluka, Satgas Damai Cartenz Buru Pelaku

Selain itu, tenaga kesehatan dari Intan Jaya turut mendampingi proses evakuasi. 

Setibanya di Timika, ambulans dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika telah siap menjemput korban.

Michael Wattimena kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Caritas Mimika untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut.

Diketahui, insiden penembakan tersebut terjadi pada Selasa (18/3/2025).

Michael Wattimena ditembak dari jarak sekitar 35 meter saat berjalan kaki pulang dari Kantor Disdukcapil Kabupaten Intan Jaya menuju Kampung Yokatapa, Distrik Sugapa.

Baca juga: Dini Hari Mengejutkan, Jayapura Diguncang Gempa Tektonik M3.5

Akibat penembakan tersebut, korban mengalami luka tembak di bagian pantat kanan yang tembus ke bagian depan.

Meskipun terluka, Michael Wattimena tetap dalam kondisi sadar saat dievakuasi.

Insiden ini menambah daftar panjang aksi kekerasan yang dilakukan oleh OPM di wilayah Papua, dan menunjukkan risiko yang dihadapi oleh warga sipil dalam konflik yang sedang berlangsung. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved