PT Freeport Indonesia

Freeport-Pemda Mimika Perkuat Pemberantasan Malaria, Anggaran dan SDM Ditingkatkan

Angka kasus malaria di Mimika masih menunjukkan tren yang signifikan, mencapai sekitar 4.000 kasus setiap tahunnya.

Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Lidya Salmah
Tribun-PapuaTengah.com/Marselinus Lela
BERANTAS MALARIA-Manager Community Health Development (CHD) PTFI, Daniel Perwira. Foto:Tribun-PapuaTengah.com/Marselinus Lela 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM,TIMIKA- PT Freeport Indonesia (PTFI) dan Pemerintah Daerah (Pemda) Mimika terus mempertegas komitmen dalam memberantas kasus malaria di wilayah tersebut.

Peningkatan ini diwujudkan melalui penguatan anggaran dan kolaborasi sumber daya manusia (SDM).

Hal tersebut disampaikan oleh Manager Community Health Development (CHD) PTFI, Daniel Perwira, dalam kampanye Hari Malaria Sedunia yang diselenggarakan pada Jumat (25/4/2025) di Terminal Gorong-gorong Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

"Kami berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk YPMAK, Perdaki, dan lembaga lainnya," ungkap Daniel.

Baca juga: Harmoni Membangun Umat: Gubernur Meki dan Bupati Rettob Resmikan Gedung Kantor Klasis GKI Mimika

Ia menjelaskan bahwa angka kasus malaria di Mimika masih menunjukkan tren yang signifikan, mencapai sekitar 4.000 kasus setiap tahunnya.

Oleh karena itu, upaya peningkatan kerja sama terus diintensifkan.

"Sebagian besar karyawan Freeport, sekitar 60 persen, berdomisili di sekitar Kota Timika. Mereka sangat berisiko terinfeksi malaria mengingat Mimika belum terbebas dari penyakit ini," timpal Daniel.

Daniel menambahkan bahwa malaria juga berdampak pada produktivitas karyawan, sehingga penanganannya menjadi prioritas utama.

Baca juga: Para Bupati Papua Tengah Solid Dukung Pentahbisan Uskup Baru di Mimika

Target eliminasi malaria secara nasional pada tahun 2030 menjadi tantangan tersendiri mengingat tingginya angka kasus di Mimika saat ini.

"Tentunya diperlukan strategi yang matang untuk mencapai Mimika bebas malaria. Saat ini, kolaborasi dengan berbagai pihak terus kami lakukan. Kontribusi dari pihak swasta lainnya juga sangat diharapkan," jelasnya.

Lebih lanjut, Daniel mengungkapkan bahwa Freeport tengah mengkaji mekanisme operasional baru untuk malaria center bersama dengan Pemda Mimika.

"Kami sedang mematangkan konsep ini agar operasional malaria center ke depannya menjadi lebih efektif, dengan jangkauan yang lebih luas hingga ke wilayah-wilayah di luar perkotaan," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved