PT Freeport Indonesia

PT Freeport Indonesia Terus Melakukan Upaya Penyelamatan 7 Karyawan Terdampak Material Longsor

"Fokus kami adalah melakukan penyelamatan tuju karyawan dan seluruh karyawan yang ada di area kerja.

Istimewa/PTFI
Suasana tambang bawah tanah PT Freeport Indonesis di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah. 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- PT Freeport Indonesia (PTFI) terus berupaya melakukan penyelamatan tujuh pekerja yang terdampak aliran material basah di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC). 

Baca juga: Prediksi Cuaca Hari Ini, BMKG: 13 Wilayah Mimika Terjadi Hujan Ringan 

Tim Tanggap Darurat PTFI bekerja tanpa henti membuka akses ke lokasi perkiraan keberadaan karyawan dengan alat berat, bor, dan drone, meski terkendala material basah aktif, sambil berupaya memulihkan kembali akses komunikasi.

PTFI berkoordinasi dengan Tim Inspektur Tambang Kementerian ESDM, MIND ID, Freeport McMoRan serta pemerintah Provinsi Papua dan Papua Tengah yang berada di lokasi. 

JUMAT 7
Pimpinan Freeport dan keluarga karyawan terdampak longsor saat berada di Tembangapura.

Kepada keluarga ketujuh pekerja, kami juga memberi pembaruan informasi. 

Terima kasih atas dukungan semua pihak dan memohon doa untuk kelancaran penyelamatan serta tim di lapangan.

Presiden Direktur PTFI, Tony Wenas mengatakan, pihaknya memberikan dukungan penuh dan suport dalam upaya penyelamatan 7 karyawan keluarga besar PTFI terjebak dalam insiden longsor.

Baca juga: Dorong Pertumbuhan Ekonomi dan Tenaga Kerja Lokal, Richeese Factory di Mimika Diresmikan 

"Fokus kami adalah melakukan penyelamatan tuju karyawan dan seluruh karyawan yang ada di area kerja. Kami akan berupaya melakukan terbaik dengan menurunkan semua sumberdaya yang ada."

"Kami fokus untuk melakukan penyelamatan untuk 7 karyawan tersebut," ujarnya.

Baca juga: Samuel Yogi: Perda Nomor 4 Tahun 2024 Harus Kembalikan Kepada Pelaku Usaha OAP

Lanjut Wenas, selama proses penyelamatan, PTFI bekerja sama dengan inspektur tambang dari Kementerian SDM, Mine Id, dan Freeport McMoRan.

"Tantangannya adalah area terdampak material longsor dengan jumlah jauh lebih banyak sehingga memerlukan penanganan ektra dengan waktu lebih lama disusul dengan pergerakan dari lumpur biji basa itu," ungkapnya.

Baca juga: Dinas Koperasi UMKM Latih Pengembangan dan Pengelolahan Buah Pinang Untuk OAP di Mimika

Ia mengatakan, PTFI memohon doa dari masyarakat supaya upaya penyelamatan berhasil.

"Kami juga mendatangkan keluarga korban untuk bersama memantau proses evakuasi yang sedang berjalan hingga hari ini," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya akan memberikan update secara berkala selama proses evakuasi.

"Mohon doanya kaarena karyawan adalah aset utama perusahan," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved