Info Papua Pegunungan

Masyarakat Adat Wouma Sambut Gembira Pemindahan Kantor Gubernur Papua Pegunungan ke Gunung Susu

Tanah yang direncanakan untuk pembangunan adalah lahan pertanian produktif, yang menjadi sumber kehidupan masyarakat dari delapan kabupaten

Editor: Moh Choiruman
Tribun-Papua.com
PERYATAAN SIKAP - Solidaritas Masyarakat Adat dari tiga Distrik Wouma, Welesi, dan Assolokobal saat menyampaikan pernyataan resminya di Wouma, Minggu (4/5/2025). 

Laporan Wartawan: Tribun-papua.com/Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM,WAMENA -  Setelah tiga tahun menyuarakan penolakan terhadap pembangunan Kantor Gubernur Papua Pegunungan di lahan adat, masyarakat Adat Wouma akhirnya menyampaikan apresiasi kepada Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo.

Baca juga: IKEMAL Papua Gelar Halal Bihalal di Pantai Hamadi: Perkuat Kebersamaan dan Persatuan Warga Maluku

Ucapan terima kasih tersebut disampaikan secara terbuka bersama Solidaritas Masyarakat Adat dari tiga distrik Wouma, Welesi dan Assolokobal. 

Hal itu dilakukan terkait keputusan gubernur memindahkan lokasi pembangunan kantor gubernur dari lahan perkebunan rakyat ke lahan milik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di wilayah Gunung Susu.

Dalam pernyataannya, tokoh-tokoh adat dari delapan suku yang selama ini konsisten menolak pembangunan menyatakan, tanah yang direncanakan untuk pembangunan adalah lahan pertanian produktif, yang menjadi sumber kehidupan masyarakat dari delapan kabupaten di wilayah Wouma milik mereka.

“Kami mewakili masyarakat adat wilayah Wouma mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur John Tabo yang telah mendengar suara rakyat dan mengambil kebijakan yang bijaksana,” ujar Manu Ikinia, perwakilan pemilik lahan, didampingi tokoh adat, perempuan, dan anak-anak dari delapan klen suku di wilayah Wouma, Minggu (4/5/2025).

Baca juga: Prioritaskan Gaji ASN dan Layanan Publik, Pemda Yapen Ambil Langkah Strategis di Tengah Efisiensi

Manu Ikinia juga menyampaikan harapan agar kepemimpinan Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo dan wakilnya terus diberkati dan dituntun dalam kebijakan yang berpihak pada rakyat kecil. 

“Keputusan ini menunjukkan bahwa pemerintah benar-benar hadir untuk masyarakat,” tambahnya.

Pemindahan lokasi ke Gunung Susu dinilai sebagai langkah tepat karena tidak mengorbankan lahan produktif milik masyarakat adat.

Baca juga: Pusat Kota Nabire Tampak Kumuh Digerogoti Sampah, Kesadaran Warga Dipertanyakan

Sebelumnya, Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo didampingi Bupati Jayawijaya, Athenius Murib melakukan survei di wilayah Gunung Susu yang selama ini menjadi wilayah pemerintah yang dikelola Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atau LIPI. 

Rencananya untuk menjadikan daerah tersebut sebagai Kantor Gubernur Papua Pegunungan setelah adanya penolakan masyarakat di wilayah di wilayah Waoma dan Walesi selama ini. (*)

Sumber: Tribun papua
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved