Info Nabire

Pusat Kota Nabire Tampak Kumuh Digerogoti Sampah, Kesadaran Warga Dipertanyakan

Kondisi ini tentu sangat disayangkan, mengingat status Kabupaten Nabire sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah.

Penulis: Calvin Eluis Erari | Editor: Lidya Salmah
Tribun-PapuaTengah.com/Calvin Louis Erari
SAMPAH DI NABIRE-Tampak Pasar Oyehe, di Distrik Nabire Kota, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, yang sampai saat ini, Sabtu, (3/5/2025), masih terus tercemar dengan sampah. Foto:Tribun-PapuaTengah.com/Calvin Louis Erari 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM,NABIRE- Pemandangan memprihatinkan masih menyelimuti Pasar Oyehe di jantung Distrik Nabire Kota, Kabupaten Nabire, Papua Tengah.

Tumpukan sampah terus mencemari area pasar yang seharusnya menjadi etalase kebersihan kota.

Ironisnya, meski berlokasi di pusat ibu kota provinsi, kesadaran sebagian besar masyarakat Nabire terhadap kebersihan lingkungan tampak sangat rendah.

Pantauan Tribun-PapuaTengah.com pada Sabtu (3/5/2025) pukul 12.41 WIT menunjukkan gunungan sampah di berbagai sudut pasar.

Baca juga: Situs Peninggalan Sejarah Masyarakat Adat Papua Tengah Perlu Dilindungi  Pemerintah Daerah

Sampah-sampah tersebut berserakan tanpa pemilik yang bertanggung jawab.

Aroma busuk yang menyengat pun tak terhindarkan, menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Lebih jauh lagi, tikus dan lalat terlihat leluasa mencari makan di atas timbunan sampah.

Saat dimintai keterangan, beberapa pedagang Pasar Oyehe mengaku tidak mengetahui pasti sejak kapan sampah tersebut menumpuk.

Namun, sebagian lainnya menyebutkan bahwa kondisi ini sudah berlangsung beberapa hari.

Kondisi ini tentu sangat disayangkan, mengingat status Kabupaten Nabire sebagai ibu kota Provinsi Papua Tengah.

Baca juga: Wabup Nabire, Burhanuddin Pawennari Keluhkan Kesadaran Kebersihan Masyarakat Minim

Pemerintah daerah sendiri telah berulang kali mengeluarkan imbauan, bahkan mensosialisasikan ancaman sanksi berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Sampah.

Sayangnya, upaya ini tampaknya belum efektif menjangkau masyarakat yang abai terhadap kebersihan.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Nabire, Arfan Natan Palumpun, sebelumnya telah mewanti-wanti para pelaku usaha di sekitar pasar untuk mematuhi aturan pembuangan sampah.

"Bagi pelaku usaha di wilayah ini, mohon membuang sampah di tempat yang telah kami sediakan," ujarnya pada Jumat (18/4/2025).

Arfan juga menegaskan agar pembuangan sampah dilakukan sesuai jadwal, yaitu antara pukul 06.00 hingga 10.00 WIT.

"Lewat dari pukul 10.00 WIT, mohon untuk tidak dulu membuang sampah, karena pada jam tersebut armada pengangkut harus melakukan evakuasi sampah ke TPA," tegasnya.

Baca juga: Hardiknas 2025 Menjadi Moment bagi Uncen Jayapura Untuk Mewujudkan SDM Papua Unggul

Dengan nada penuh harap, Arfan meminta agar imbauan ini dipatuhi dengan sungguh-sungguh.

"Jika tidak dan masih keras kepala, maka kami DLH bersama Satpol PP akan langsung bertindak tegas, karena sosialisasi Perda sampah sudah kami lakukan sejak 2024," tandasnya.

Lebih lanjut, Arfan menekankan pentingnya peran aktif petugas kelurahan dalam mengawasi aktivitas pembuangan sampah di pasar.

"Jangan sudah digaji oleh pemerintah, tetapi tidak ada yang mau mengawasi di lapangan. Untuk itu, mohon kerja samanya agar Kota Nabire ini bisa tetap bersih dan indah," pungkasnya.

Senada dengan itu, Wakil BupatiNabire, Burhanuddin Pawennari, juga menyerukan kedisiplinan yang lebih tinggi dari masyarakat dalam membuang sampah.

Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nabire terus berupaya melakukan penanganan sampah, termasuk dengan menyediakan bak-bak sampah di berbagai lokasi.

Baca juga: Merauke hingga Paniai Sore Ini Diguyur Hujan Lebat

Akan tetapi, lagi-lagi, kesadaran masyarakat menjadi kendala utama.

"Karena tanpa itu, maka budaya bersih sulit untuk diciptakan," kata Burhanuddin.

Untuk mewujudkan Nabire yang bebas dari sampah, Burhanuddin juga mengharapkan dukungan dan partisipasi aktif dari seluruh elemen masyarakat.

"Karena kalau ini tidak ada, maka pemerintah juga sulit untuk menciptakan Nabire yang bersih. Untuk itu, kepada masyarakat, mari kita jaga Nabire ini agar tetap bersih,"ajaknya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved