Jenazah Personel Satgas Operasi Damai Cartenz yang Gugur Ditembak KKB Dipulangkan ke Serui 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Jenasah personel Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 yang gugur ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Puncak Jaya dievakuasi ke Serui, Sabtu (17/5/2025).

Sebelunya kedua jenazah Briptu Dedi Tambunan dan Bahratu Kain Rerei telah dievakuasi dari Puncak Jaya menuju Timika pada, Jumat (16/5/2025) kemarin.

Baca juga: LAGI! KKB Serang Pos Aparat di Kabupaten Yahukimo

Setibanya di Timika, keduanya langsung dibawa ke RSUD Mimika untuk penanganan lebih lanjut.

Pihak keluarga juga telah dihadirkan untuk mendapatkan informasi langsung dan mendampingi proses yang berlangsung di rumah sakit.

Baca juga: HIV-AIDS Jadi Ancaman, Anggota DPR Papua Tengah Minta Bupati Tutup Toko Miras dan THM di Nabire

Tadi malam kedua jenazah disemayamkan di Mako Brimob Batalyon B Mimika sebagai bentuk sarana ibadah sekaligus penghormatan terakhir bagi kedua personel yang telah gugur saat bertugas.

Sebelum diberangkatkan juga dilakukan upacara penyerahan secara militer telah dilaksanakan sebelum kedua jenazah kemudiian duterbangkan kembali ke kampung halaman mereka di Serui, Papua. 

Penyerahan kepada keluarga yang dihadiri oleh para Kasatgas dan personel Ops Damai Cartenz-2025 menjadi bentuk penghormatan atas jasa dan pengabdian keduanya.

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan berbela sungkawa atas kepergian kedua prajurit terbaik. 

Baca juga: Waspada Jaringan Wartawan Gadungan! Polda Jateng Bekuk 4 Pemeras, 175 Orang Diburu!

"Kami mengucapkan belasungkawa yang sedalam-dalamnya. semoga keduanya mendapatkan tempat terbaik di sisi tuhan Yang Maha Esa," ujar Kombes Yusuf.

Ia mengatakan, kepada keluarga yang ditinggalkan pihaknya mendoakan diberikan kekuatan dan ketabahan.

Baca juga: Dua Anggota Brimob yang Gugur Ditembak KKB Puncak Jaya Dievakuasi ke Timika

"Kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk tetap menjaga situasi kondisif, tidak mudah terprovokasi, dan selalu mengikuti informasi dari sumber resmi," pungkasnya. (*)