Mahasiswa Uncen Demo

Mahasiswa Uncen Tolak Kenaikan UKT: Demo Ricuh, 4 Polisi Terluka

Diketahui, aksi yang dimulai pukul 08.14 WIT dengan persiapan alat peraga ini dibuka dengan orasi Ketua Umum BEM Uncen, Yanes Hisage.

|
Editor: Lidya Salmah
Tribun-Papua.com/Taniya Sembiring
AKSI DEMONTRASI- Tampak mahasiswa Uncen Jayapura menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di depan Gapura Uncen Atas, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Kamis (22/5/2025). Foto: Tribun-Papua.com/Taniya Sembiring 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, JAYAPURA- Sekitar 300 mahasiswa Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura menggelar aksi demonstrasi menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) di depan Gapura Uncen Atas, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Kamis (22/5/2025).

Aksi yang dikomando Milinut Gwijangge dan Yusak Gobay ini mengusung tema "Stop Kapitalisasi dan Komersialisasi Pendidikan di Uncen; Segera Turunkan SPP". 

Para demonstran menggunakan megafon, spanduk, dan pamflet untuk menyuarakan tuntutan mereka.

Baca juga: Demo di Uncen Ricuh, Massa Baku Lempar Batu dan Bakar Truck Aparat

Dalam aksi demo ini, ada tiga poin utama yang disoroti para mahasiswa Uncen Jayapura tersebut.

Pertama, penurunan UKT yang dinilai memberatkan mahasiswa.

Kedua, alokasi 80 persen kuota penerimaan mahasiswa baru bagi Orang Asli Papua (OAP).

Dan yang ketiga, penghapusan status Badan Layanan Umum (BLU) dan pengembalian Uncen ke status perguruan tinggi negeri murni.

Baca juga: Mimika Berbenah, 15 Titik Kawasan Kumuh Siap Ditata Rapi

Diketahui, aksi yang dimulai pukul 08.14 WIT dengan persiapan alat peraga ini dibuka dengan orasi Ketua Umum BEM Uncen, Yanes Hisage.

Dalam kesempatan itu, Yanes menegaskan bahwa kenaikan UKT mempersulit mahasiswa Papua, sehingga pihaknya menolak keras upaya komersialisasi serta keterlibatan pihak perusahaan dalam operasional kampus.

Pada pukul 08.50 WIT, perwakilan mahasiswa sempat bernegosiasi dengan Plt Kepala Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan Uncen, Chris Jan Rumsano.

Baca juga: Dari Utime untuk Papua: Komitmen Kader GIDI Bangun Gereja dan Monumen Bersejarah di Puncak Jaya

Chris menyatakan tidak ada kenaikan UKT dan mengajak untuk berdiskusi lebih lanjut. Namun, massa tetap melanjutkan aksi, bahkan bertambah setelah mahasiswa dari Fakultas Teknik dan FMIPA ikut bergabung.

Situasi memanas sekitar pukul 09.56 WIT saat Wakil Ketua BEM Uncen, Nando Tibul, berorasi dari atas mobil Polresta Jayapura.

Kericuhan tak terhindarkan, berujung pada pembubaran massa oleh aparat menggunakan water cannon dan gas air mata.

Baca juga: Wujudkan Masa Depan Gemilang, Pemkab Jayawijaya Bakal Sekolahkan 50 Anak Jalanan ke Yogyakarta

Akibat insiden ini, empat anggota kepolisian terluka parah dan dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara.

Hingga berita ini diturunkan, kondisi di sekitar kampus mulai kondusif.

Pihak universitas dan mahasiswa masih berupaya mencari titik temu untuk menyelesaikan permasalahan ini. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved