Info Papua Tengah

Ekonomi Papua Tengah Memprihatinkan, Mendagri Beberkan Biang Keladinya

Tito mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi NTB minus 1,47 persen, sementara Papua Tengah lebih parah dengan minus 25,53 persen.

Editor: Lidya Salmah
Dok Kemendagri
PERTUMBUHAN EKONOMI PAPUA TENGAH- Mendagri Tito Karvanian saat menghadiri Musrenbang di Hotel Lombok Raya, NTB, Rabu (4/6/2025)(Dok. Kemendagri) 

Papua Tengah: Ironi Surplus Anggaran dan Minim Pembangunan

Tak hanya NTB, Tito juga menyoroti kondisi ekonomi Papua Tengah yang sangat memprihatinkan.

Meskipun menjadi lokasi tambang PT Freeport Indonesia (PTFI) yang menyumbang hampir 50 persen pendapatan daerah, belanja daerah Papua Tengah justru sangat rendah, hanya sekitar 9 persen.

"Uang disimpan di bank, akibatnya mundur. Papua Tengah menuju kemunduran saya sampaikan," kata Tito.

Baca juga: Yorrys Raweyai Kunker ke Nabire, Sinergi DPD RI-DPR Papua Tengah Bahas Solusi Konflik Bersenjata

Ia menjelaskan, anggaran yang ada hanya digunakan untuk membayar gaji, tanpa ada alokasi signifikan untuk pembangunan jalan, pendidikan, atau kesehatan.

"Ekonomi enggak berputar karena belanja pemerintah enggak diturunkan," kritiknya.

Tito mengingatkan, jika ada satu atau dua provinsi yang pertumbuhan ekonominya minus, hal ini akan memengaruhi angka pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pertumbuhan Ekonomi di NTB dan Papua Tengah Minus, Mendagri Ungkap Penyebabnya"

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved