Oknum Polisi Cegat Jurnalis Tribun Papua

MIRIS- Anggota Polisi di Jayapura Adang Jurnalis Tribun Papua Saat Demo di Uncen

Anggota polisi tersebut sempat menahan tubuh Yulianus lalu menayakan soal akun siaran langsung  baru saja selesai

|
Istimewa
Jurnalis Tribun-Papua.com, Yulianus Magai. 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, SENTANI - Jurnalis Tribun-Papua.com Yulianus Magai dicegat saat meliput aksi demonstrasi mahasiswa Universitas Cendrawasih (Uncen) di Perumnas III, Waena, Kota Jayapura, Papua, Selasa (30/9/2025).

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 9.58 WIT saat aksi demo pecah karena ditahannya Koordinator aksi demonstrasi, hingga terjadi pelemparan batu antar massa aksi dengan polisi serta berbalas pelemparan gas air mata.

Baca juga: Mepa Boarding School Siap Jawab Tantangan Pendidikan di Papua Tengah

Yulianus mengaku saat kejadian itu dicegat oleh salah seorang polisi berpakaian preman di depan gapura Uncen.

Anggota polisi tersebut sempat menahan tubuh Yulianus lalu menayakan soal akun siaran langsung  baru saja selesai dilakukan lewat telepon genggamnya.

Yulianus lalu menjawab bahwa, dia adalah seorang jurnalis dari Tribun-Papua sambil menunjukkan tanda pengenal serta baju seragam kantor yang dipakainya.

"Saya wartawan tribun, saya Yulianis dari Tribun," katanya saat itu sambil tunjukkan tanda pengenal pers.

"Tadi ko live di akun Tik Tok Mana. Z [saya] bilang live di akun resmi [facebook] Tribun-Papua.com," ujar Yulianus meniru oknum anggota yang menghimpit sambil memegang lehernya.

Baca juga: 15 Napi Kabur, BMP RI Minta Kemenimipas RI Evaluasi Total Lapas Nabire

Wartawan dari Jaya TV Sanggra Mori Korowa membenarkan kejadian itu. Sanggra yang saat itu melihat meminta agar kawannya dilepas.

"Lepas itu wartawan dari Tribun," ujarnya melihat anggota polisi itu melepas Yulianus.

Akibat kejadian itu, Yulianus menyayangkan sikap aparat yang melakukan tindakan tersebut. Padahal dirinya sudah memakai kartu pers dan memakai baju seragam Tribun Papua.

Baca juga: ‎Persipura Seleksi Pemain U-19 Tahun 2025-2026 di Tiga Kabupaten, Ini Syaratnya

"Sangat disayangkan sekali sikap ini, aparat harus tahu peran jurnalis. Tapi kita seperti dipandang sebelah mata," ujarnya. 

Sementara itu Kapolresta Jayapura Kombes Pol Fredrickus W. A Maclarimboen mengatakan mohon maaf atas kejadian tersebut. Fredrickus mengatakan hal itu terjadi karena untuk mengamankan situasi di lapangan.

"Saya minta maaf ini dilakukan untuk mengamankan situasi," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved