Habema Grebek Markas OPM di Yahukimo

Komando Operasi Habema TNI Grebek Markas OPM di Yahukimo, Tindakan Tegas Terukur Dilakukan

Operasi ini dilakukan secara terukur dan profesional, untuk menghentikan ancaman nyata terhadap keselamatan rakyat dan keamanan wilayah. 

Istimewa
GREBEK MARKAS OPM- Sejumlah barang bukti OPM diamankan oleh Komando Operasi Habema saat grebek markas OPM di Yahukimo, Rabu (18/6/2026). 

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, YAHUKIMO- Komando Operasi Habema Kogabwilhan III, melalui Satuan Tugas TNI gabungan kembali melaksanakan operasi penindakan secara profesional dan terukur terhadap anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Operasi penindakan ini merupakan tindak lanjut atas aksi keji dan biadab yang dilakukan oleh OPM yang beberapa waktu lalu membunuh sejumlah pekerja sipil buruh bangunan Gereja di Wamena. 

Baca juga: OPM Ganggu Aktivitas Bandara Ilaga Puncak, Personel TNI-Polri Respon Cepat Balas Tembakan

OPM kerap merusak hutan untuk dijadikan ladang ganja. Sebagai respon atas teror tersebut, TNI melaksanakan tindakan terukur untuk mengembalikan rasa aman kepada masyarakat dan menjaga keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Operasi dilakukan pada Senin, (16/6/2026) lalu sekitar pukul 00.15 WIT, menyusul adanya informasi terkait keberadaan 4 orang kelompok OPM Kodap III Ndugama di salah satu honai Kampung Ligima.

Honai anggota OPM tersebut dicurigai sebagai markas mereka. 

Menindaklanjuti informasi tersebut, Aparat TNI melaksanakan penyergapan. 

Namun pada saat proses penyergapan, terjadi Kontak senjata antara aparat TNI dengan kelompok tersebut di Kampung, Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo.

Kontak tembak berlangsung selama 10 menit dan berakhir dengan dua anggota OPM tewas.

Baca juga: Lagi! Warga Sipil di Yahukimo Jadi Korban Penganiayaan KKB, Aparat Kejar Pelaku 

Adapun barang bukti yang berhasil diamankan antara lain, 1 pucuk pistol Revolver, 1 pucuk pistol rakitan, 5 butir munisi kaliber 9 mm, 1 unit HT, 1 unit HP, 1 unit teleskop optik, dan 1 unit Leica 1000 YDSAT.

Operasi ini dilakukan secara terukur dan profesional, untuk menghentikan ancaman nyata terhadap keselamatan rakyat dan keamanan wilayah. 

“Kami hadir bukan untuk menebar ketakutan, tapi untuk memberikan harapan baru dan ruang aman bagi masyarakat sipil Papua seperti yang diamanatkan dalam Inpres Inpres RI No. 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan Papua.”

Baca juga: Tokoh Papua Pegunungan Kecam Pernyataan Wali Kota Jayapura: Stop Pecah Belah Orang Papua!

“Satu pointnya adalah melaksanakan tugas pemberian dukungan pengamanan diwilayah papua. Negara tidak akan membiarkan kelompok bersenjata menguasai medan tanpa perlawanan,” ungkap Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono, Rabu (18/6/2025).

Ia mengatakan, TNI terus menyerukan kepada seluruh pihak yang masih mengangkat senjata untuk menghentikan perlawanan bersenjata dan kembali ke pangkuan NKRI melalui jalur damai,” pungkas Dansatgas Media Koops Habema, Letkol Inf Iwan Dwi Prihartono. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved