Info Nabire

Bukan Sekadar Petugas Sampah: DLH Nabire, Pahlawan Lingkungan yang Ubah Wajah Kota yang Bersih

Kepala DLH Kabupaten Nabire, Arfan Natan Palumpun, mengungkapkan bahwa saat awal menjabat, ia merasakan beratnya tantangan mengatasi masalah sampah.

Penulis: Calvin Eluis Erari | Editor: Lidya Salmah
Tribun-PapuaTengah.com/Calvin Louis Erari
PENANGANAN SAMPAH DI NABIRE- Kepala DLH Kabupaten Nabire, Arfan Natan Palumpun berharap, kiranya masyarakat Nabire dapat lebih sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak lagi membuang sampah disembarang tempat. Foto: Tribun-PapuaTengah.com/Calvin Louis Erari 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE- Dibalik hiruk-pikuk penanganan sampah di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, tersimpan kisah perjuangan para punggawa pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang tak kenal lelah. 

Dari gelapnya tumpukan sampah menjadi terang benderang kebersihan, inilah potret suka-duka mereka dalam mewujudkan lingkungan yang asri dan indah.

Kepala DLH Kabupaten Nabire, Arfan Natan Palumpun, mengungkapkan bahwa saat awal menjabat, ia merasakan beratnya tantangan mengatasi masalah sampah di wilayah tersebut.

Baca juga: Nabire Diguyur Hujan: Bersiap Hadapi Cuaca Tak Menentu Hari Ini!

Namun, dengan tanggung jawab yang diemban, Arfan bertekad untuk menghadapi setiap kendala.

"Saya rasa harus mencoba dulu," kata Arfan kepada Tribun-PapuaTengah.com, Rabu (25/6/2025).

Di balik kepercayaan dirinya, Arfan mengaku tak luput memanjatkan doa memohon pertolongan Tuhan dalam setiap tugasnya.

"Sebagai manusia saya pasti tidak bisa, tapi saya percaya, Tuhan tidak tinggalkan saya sendiri," jelasnya.

Beberapa hari setelah menjabat, Arfan segera menggelar pertemuan dengan para kepala bidang dan seluruh stafnya.

Baca juga: Pemkab Mimika-YPMAK Perkuat STBM, Prioritaskan Pembangunan Jamban di Kampung

Dalam diskusi tersebut, mereka membahas berbagai hal, terutama mengenai pentingnya kerja sama dalam penanganan sampah.

Setelah itu, mereka menyusun strategi agar penanganan sampah dapat berjalan maksimal.

Seluruh pegawai DLH Nabire pun langsung turun ke lapangan.

"Ini kita mulai dari Pasar Karang Tumaritis karena saat itu, sampah di daerah ini sangat banyak dan berserakan," ujarnya.

Selama proses pembersihan, Arfan mengaku cukup berat karena sampah bukan berkurang, melainkan terus bertambah setiap harinya.

Baca juga: Skuad Cartenz FC Melaju ke Final Badai Cartenz Cup V 2025, Yakin Jadi Juara!

Penumpukan sampah juga terjadi di titik-titik lain di dalam Kota Nabire.

Melihat kondisi tersebut, Arfan mengubah pola penanganan sampah di pasar dengan melakukan pembersihan setiap hari.

Tujuannya agar DLH tidak hanya fokus pada satu tempat, tetapi dapat menangani seluruh titik sampah di Kota Nabire.

"Jadi setiap pulang kantor, kami DLH tidak langsung pulang, tetapi ke pasar lagi untuk melakukan pembersihan," tegasnya.

Dalam proses pembersihan, DLH juga mengerahkan satu alat berat dan truk untuk mengangkut sampah.

Baca juga: Pemkab Mimika Sambut 24 Mahasiswa UGM: KKN di Atuka, Angkat Literasi dan Potensi Lokal 

Selain itu, seluruh petugas DLH menyapu secara manual di sepanjang jalan utama, seperti di depan Pasar Karang Tumaritis.

Untuk memastikan tidak ada lagi yang membuang sampah sembarangan, Arfan menuturkan bahwa mereka melakukan jaga malam dari pukul 23.00 WIT hingga 01.00 WIT.

"Ini kita laksanakan selama satu bulan penuh di Pasar Karang Tumaritis," katanya.

Di balik strategi tersebut, Arfan juga mengajak beberapa pemuda yang biasa berada di pasar untuk membantu, terutama setelah DLH menempatkan dua kontainer sampah.

"Saya sampaikan kepada para pemuda ini bahwa kami akan gaji mereka setiap bulan serta menyiapkan makanan setiap hari, dan akhirnya mereka mau," ungkapnya.

Baca juga: Jadi Tukang Bakar Ikan di Warung Makan Mujair, Feri Dogopia: Jangan Gengsi Memilih Pekerjaan

Berkat strategi tersebut, masalah sampah di Pasar Karang dapat teratasi dengan baik hingga saat ini.

Selain itu, untuk mengatasi sampah di titik-titik lain dalam kota, Arfan melibatkan komunitas ibu-ibu untuk bersama DLH melakukan pembersihan setiap hari Jumat, yang dikenal dengan program Jumat Bersih.

Program ini terus berjalan sampai sekarang.

Seiring berjalannya waktu, Arfan mulai memikirkan bagaimana Kota Nabire bisa menjadi lebih indah.

Oleh karena itu, mereka mengubah jalur hijau di sepanjang Jalan Merdeka menjadi taman bunga.

"Tujuannya agar Kota Nabire tetap indah," ujarnya. Konsep ini akan diterapkan di seluruh jalur hijau di Kota Nabire.

Baca juga: Jelang Partai Final Turnamen Badai Cartenz Cup V, Suporter Diminta Jaga Keamanan 

DLH juga akan fokus melakukan pembabatan di setiap perempatan jalan agar rumput yang tumbuh tidak menghalangi pandangan pengendara.

Tak hanya itu, DLH juga berfokus pada penanganan sampah plastik.

"Kita sudah mulai mengubah sampah plastik menjadi berbagai hiasan, seperti tulisan 'Nabire Hebat' di depan kantor DLH, dan lain sebagainya,"terang Arfan.

Alasan DLH memanfaatkan sampah plastik adalah karena proses penguraian sampah tersebut memakan waktu yang sangat lama.

Baca juga: KPU Jayapura Libatkan Anak Muda Lipat Ratusan Ribu Surat Suara PSU Gubernur Papua

Selain itu, langkah ini bertujuan agar masyarakat dapat memanfaatkan sampah plastik menjadi nilai ekonomi, mengingat setiap hari Nabire menghasilkan sampah sebanyak 71 sekian ton.

Dengan kisah ini, Arfan berharap masyarakat Nabire dapat lebih sadar untuk menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak lagi membuang sampah sembarangan.

"Mari kita jaga Nabire demi anak cucu kita ke depannya,"ajaknya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved