Info Mimika

Dinkes Mimika Lakukan Inovasi Layanan Laboratorium dan Farmasi Mobile Untuk Masyarakat

Reynold mengungkapkan, berdasarkan survei dilakukan pihaknya sering mengalami penundaan layanan sehingga perlu adanya evaluasi dan inovasi. 

Tribun-PapuaTengah.com/Feronike Rumere
JAM TUTUP PELAYANAN- Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, Reynold Ubra. Foto;Feronike Rumere/Tribun-PapuaTengah.com 

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Feronike Rumere 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika melakukan inovasi untuk memuaskan  masyarakat dengan membuat model layanan laboratorium mobile dan farmasi mobile. 

Layanan tersebut bertujuan agar pasien tidak menunggu lama saat memeriksa kesehatan di puskesmas. Pasien kini bisa mendapatkan pelayanan lebih mudah dan cepat. 

Baca juga: Masuk Tiga Besar Calon Sekda Papua Selatan, Ini Bukti Kualitas dan Sepak Terjang Michael Gomar

Kadinkes Mimika, Reynold Ubra mengungkapkan, kini pihaknya tengah berupaya untuk melayani masyarakat dengan pelayanan yang lebih cepat dan mudah sehingga memudahkan masyarakat untuk berobat.

“Kami lagi membuat model untuk kepuasan masyarakat itu adalah layanan laboratorium mobile, dan farmasi mobile," ungkap Reynol pada, jumat (27/6/2025). 

Reynold mengungkapkan, berdasarkan survei dilakukan pihaknya sering mengalami penundaan layanan sehingga perlu adanya evaluasi dan inovasi. 

Lankah tersebut diambil untuk meningkatkan layanan lebih singkat dan mengurangi waktu tunggu. 

"Penundaan layanan itu misalnya pasien sudah antri tapi petugasnya belum datang, itu kan sering terjadi. Kami coba untuk sejak awal tahun 2025 mempercepat dengan tepat waktu membuka layanan pada pukul  7.30 WIT, jadi pasien tidak boleh menunggu petugas,” jelasnya.

Baca juga: Cuaca Kabupaten Nabire Hari Ini, Seluruh Distrik Hujan

Reynold menjelaskan, laboratorium mobile dan farmasi mobile dilakukan agar supaya mengurangi waktu tunggu pasien.

"Jadi terkait dengan semua itu dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepuasan pasien. kami dari dinas kesehatan coba melakukan evaluasi terkait dengan mutu waktu tunggu dan penundaan layanan,” tuturnya.

Ia mengaku kalau waktu tunggu pasien jika berobat di puskesmas biasa dikatakan lama, sehingga dengan adanya inovasi yang dilakukan dapat mempersingkat waktu dalam menunggu hasil pemeriksaan bagi setiap pasien. 

Baca juga: Korban Meninggal Saat Kericuhan di Nabire Diduga Dianiaya Oknum Polisi 

"Dulu waktu tunggu di puskesmas itu rata-rata dua jam lebih, hampir dua jam setengah, sekarang waktu tunggu sudah kurang dari satu jam, kenapa begitu karena pertama kami evaluasi terjadi sumbatan di loket, hari ini tidak,” jelasnya.

Lanjut Reynold apa lagi terjadi sumbatan di laboratorium menunggu hasil lab yang satu jam, kemudian menunggu hasil obat yang rata-rata satu jam itu harus dipangkas, 

"Kalau cuman pemeriksaan malaria saja kan ada tes cepat langsung bisa discriening di polik,” tuturnya.

Baca juga: Seorang Pria Ditemukan Meninggal di Kompleks Perumahan Jalan Irigasi Timika

Ia mengatakan, hadirnya layanan ini juga memiliki keakuratan dan ketepatan diagnosa pengobatan itu menjadi hal yang tidak mengurangi kualitas pelayanan kesehatan. 

Pelayanan telah dilakukan di wilayah perkotaan Kabupaten Mimika, sedangkan di puskesamas wilayah pesisir tidak mengalami antrian seperti halnya di perkotaan. 

"Di luar wilayah pesisir di wilayah pantai Itu kan kunjungannya tidak sepadat puskesmas di kota sehingga belum diterapkan inovasi tersebut,” pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved