Info Mimika

Gunung Sampah di Belakang Pasar Sentral Timika: Aroma Busuk dan Pengabaian Aturan

Limbah ini bahkan mulai mengganggu akses jalan, memaksa pengendara motor dan mobil menghindarinya.

Penulis: Feronike Rumere | Editor: Lidya Salmah
Tribun-PapuaTengah.com/Feronike Rumere
TUMPUKAN SAMPAH- Penampakan gundukan sampah di beberapa titik belakang Pasar Sentral Mimika, Kupaten Mimika, Papua Tengah, Selasa (8/7/2025) siang. Foto: Tribun-PapuaTengah.com/Feronike Rumere Foto; Feronike Rumere/Tribun-PapuaTengah.com 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Feronike Rumere 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, TIMIKA- Tumpukan sampah terlihat menggunung di kawasan belakang Pasar Sentral Mimika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.

Limbah organik seperti sisa sayuran, singkong, dan daun pisang bercampur dengan kardus, botol kemasan, plastik, serta sisa makanan.

Pemandangan tak elok ini, dapat memperburuk wajah pasar terbesar di Provinsi Papua Tengah yang berlokasi di Distrik Mimika Baru. 

Baca juga: Bupati Yampit Apresiasi Karya Seni Pemuda Deiyai: Ajak Anak Mee Berkreasi di Festival Paniai 2025  

Mirisnya, imbauan tertulis Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) setempat diabaikan pedagang.

Hal itu dikhawatirkan menciptakan masalah serius bagi kebersihan dan kenyamanan.

Dari penelusuran Tribun-PapuaTengah.com, Selasa (8/7/2025) siang, saat memasuki pusat ekonomi rakyat terbesar di Kabupaten Mimika ini, aroma tak sedap langsung tercium.

Tumpukan sampah terlihat di belakang pasar, depan, dan beberapa selasar, dengan konsentrasi terbanyak di sekitar los pedagang sayuran, buah, dan bumbu dapur.

Baca juga: Setelah Dilantik, Pj Gubernur Papua Agus Fatoni Langsung Kumpulkan Kepala OPD

Limbah ini bahkan mulai mengganggu akses jalan, memaksa pengendara motor dan mobil menghindarinya.

Belasan pembeli juga terlihat menutup hidung saat melintas.

Berdasarkan pantauan, beberapa pedagang sayur membuang sisa dagangan langsung ke sudut jalan.

Ketiadaan bak sampah di dalam pasar menjadi salah satu pemicu masalah lantaran tempat pembuangan sampah sementara hanya tersedia di luar atau di jalan akses menuju pasar.

Baca juga: Yayasan Somatua Cetak Pengusaha Muda Papua, Roni Duwitau: Peluang Emas di Tanah Sendiri  

Kondisi ini memicu datangnya serangga dan binatang peliharaan seperti kucing, anjing, dan ayam, serta kerumunan lalat, nyamuk, dan kecoa.

Tidak terlihat petugas berseragam membersihkan tumpukan sampah tersebut.

Hanya sesekali, beberapa perempuan terlihat mengais dan mengumpulkan sisa makanan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved