Curhat Pendulang Emas
Curhat Pendulang Emas di Kabupaten Mimika, Papua Tengah: Melamar Jadi Guru, Tapi Tak Diterima
Sayangnya, dari sekian banyak lamaran yang saya masukkan ke sekolah-sekolah, ternyata tidak ada satupun informasi lanjutan

Dari situlah saya mulai kesulitan untuk memenuhi keperluan hidup sehari-hari. Untuk kepelruan hidup, saya terpaksa utang di kios-kios terdekat dengan perjanjian minggu depan baru dibayar.
Lambat laun, saya bisa menikmati pekerjaan sebagai pendulang emas. Terlebih setelah bisa menyisihkan uang untuk membantu biaya Pendidikan adik-adik di kampung halaman.
Melawan Ganasnya Malaria
Cobaan hidup diperantauan, tepatnya di Kota Timika ternyata tidak hanya soal sulitnya mencari pekerjaan. Walau bermodal ijazah sarjana, ternyata tidak mudah untuk mendapatkan pekerjaan.
Selain itu, juga serangan malaria. Maklum, Kota Timika termasuk satu di antara daerah endemic malaria.
Malaria inilah yang sering menyerang saya. Hal ini yang sangat mengganggu aktifitas saya sebagai pendulang emas.
Baca juga: Dampak Peluncuran Air Bersih Freeport: Lalu Lintas Jalan Cenderawasih SP2 Timika Satu Arah
Malaria yang paling sering saya alami adalah Malaria Tersiana. Hal ini menuntut saya harus istirahat dalam waktu cukup lama, dan dinyatakan benar-benar sehat untuk bisa Kembali bekerja.
Kalau sudah terserang malaria, seolah menjadi alarm isi kantong siap-siap terkuras. Karena di lokasi pendulangan emas, harga obat malaria yang biasa disebut obat biru harganya Rp 25 ribu per butir.
Sebagai pendulang, harga tersebut cukup mahal. Karena jika berobat di puskesmas, biasanya gratis. Sebab sudah diakomodir oleh BPJS Kesehatan.
Baca juga: Ini Harapan Ketua Pengurus YPMAK Saat Hadiri Wisuda 48 Mahasiswa Politeknik Amamapare Timika
Karena tinggal di camp pendulangan dan memerlukan obat tersebut, walau harganya mahal tetap saya beli.
Harapannya, cepat sehat, stamina kembali pulih dan bisa mendulang lagi untuk mendapatkan uang.
Setelah sembuh, saya memutuskan meninggalkan camp pendulangan untuk ke kota. Sekadar jalan-jalan dan juga mencari hiburan.
Sampai di kota, saya berkumpul keluarga sambil mencari informasi lowongan pekerjaan. Siapa tahu keluarga ada informasi lowongan pekerjaan.
Baca juga: Ketua IKF Marthen LL Moru Lantik Badan Pengurus Pemuda Flobamora Mimika Periode 2025-2030
Beruntung, saya mendapat informasi lowongan pekerjaan dan disuruh membuat surat lamaran kerja di Kantor Tribun Papua Tengah.
Tribun-PapuaTengah.com
Curhat Pendulang Emas
Kota Timika
Kabupaten Mimika
Provinsi Papua Tengah
Mendulang Emas
guru
kota emas
obat Malaria
obat biru
Daniel
Provinsi Nusa Tenggara Timur
UNICEF Papua Kunjungi Kabupaten Paniai Selama 5 Hari, Ini Tujuannya |
![]() |
---|
Pemprov Papua Tengah Larang Warga Beraktivitas di Area Eks Bandara Lama, Ini Alasannya |
![]() |
---|
Gubernur Papua Tengah Tatap Muka Dengan Para Eks Transmigrasi di Nabire: Bahas Sektor Pertanian |
![]() |
---|
YPMAK dan Yayasan Binterbusih Teken Kerjasama Kembangkan SDM Perserta Beasiswa 5 Kampung |
![]() |
---|
Peredaran Sabu di Timika Masih Kencang, Satu Pelaku Ini Berhasil Diciduk Polisi di Jalan Serui Mekar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.