Laporan Jurnalis Tribun-PapuaTengah.com, Lidya Salmah
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, TIMIKA- Di ufuk timur Indonesia, di jantung Papua Tengah, sebuah babak baru dalam sejarah Gereja Katolik Keuskupan Timika segera dimulai.
Pada14-15 Mei 2025, Bernardus Bofitwos Baru O.S.A., putra asli Papua Barat Daya, akan ditahbiskan menjadi Uskup Timika dalam sebuah upacara khidmat yang dipimpin oleh Duta Besar Vatikan untuk Indonesia, Mgr Piero Pioppo.
Penobatan ini bukan sekadar pergantian kepemimpinan, namun juga peneguhan harapan dan semangat pelayanan bagi umat Katolik di wilayah yang kaya akan keberagaman budaya dan tantangan pastoral ini.
Lahir pada 22 Agustus 1969 di Dusun Bakrabiy, Desa Suswa, Distrik Mare, Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya, Bernardus kecil tumbuh dalam balutan tradisi dan kearifan lokal.
Pendidikan awalnya di SD YPPK Suswa menjadi fondasi bagi perjalanan intelektual dan spiritualnya.
Baca juga: Uskup Larantuka Kagum Kekuatan Flobamora: Kebersamaan Cerminkan Toleransi NTT di Bumi Papua
Meninggalkan kampung halaman pada Juni 1984, ia melanjutkan pendidikannya di SMP YPPK Santo Don Bosco Fakfak dan kemudian di SMA YPPK Agustinus Sorong.
Ketertarikannya pada dunia pelayanan membawanya ke Institut Pastoral Indonesia (IPI) Filial Malang di Semarang, di mana ia meraih Diploma Tiga (D3) pada tahun 1995.
Semangat belajarnya tak padam, dan ia kembali ke tanah Papua untuk menempuh pendidikan S-1 di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi (STFT) Fajar Timur, Abepura, Jayapura, lulus pada tahun 1999.
Langkah selanjutnya dalam panggilan hidupnya adalah bergabung dengan Ordo Santo Agustinus (OSA).
Mengikrarkan kaul pertama pada tahun 2001, ia melanjutkan studi teologi di Universitas Kepausan Urbaniana, Roma (2002-2006).
Di kota abadi ini pula ia menerima tahbisan diakon pada 4 April 2006, sebelum akhirnya mengikrarkan kaul kekal di Nijmegen, Belanda (2005) dan ditahbiskan menjadi imam Agustinian pada 30 Juli 2006.
Baca juga: Suara Uskup Larantuka Saat Misa Syukur-Temu Kangen Hangatkan Kebersamaan Warga Flobamora di Mimika
Setelah tahbisan imamatnya, Pater Bernardus kembali ke Sorong untuk bertugas sebagai Magister Novis di Biara OSA Tagaste (2005-2007).
Pada periode yang sama, ia juga dipercaya sebagai Konselor Delegasi Papua-Indonesia (2006-2008) dan Anggota Dewan Konsultores Keuskupan Manokwari-Sorong (2006-2012).
Kepeduliannya pada generasi muda Papua juga diwujudkannya melalui pembinaan mahasiswa dan pemuda Katolik asal Kabupaten Maybrat di Yogyakarta.