PT Freeport Indonesia

PTFI Serahkan Dapur Mandiri dan Konsentrator Oksigen untuk Rumah Sakit Waa Banti

"Kami yakin masyarakat yang sehat akan meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Director and Executive

Istimewa/PTFI
PTFI- PT Freeport Indonesia diwakili Manager CHD PTFI Daniel Perwira dan Direktur Rumah Sakit Waa Banti dr. Anita Sanjaya menandatangani berita acara penyerahan fasilitas dapur mandiri dan dua konsentrator oksigen bertempat 
Ringkasan Berita:
  • PT Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan fasilitas dapur mandiri dan dua konsentrator oksigen untuk Rumah Sakit Waa Banti.
  • Investasi sosial PTFI di bidang kesehatan terus menjadi komitmen jangka panjang Perusahaan untuk mendukung kualitas hidup masyarakat Mimika dan Papua yang lebih sehat.
  • Dengan tersedianya dapur mandiri di RS Waa Banti diharapkan mampu menjawab kebutuhan nutrisi pasien yang sebelumnya disuplai dari dapur karyawan PTFI di Tembagapura.
 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Bertepatan dengan Hari Kesehatan, 12 November 2025, PT
Freeport Indonesia (PTFI) menyerahkan fasilitas dapur mandiri dan dua konsentrator oksigen untuk Rumah Sakit Waa Banti.

RS Waa Banti diketahui berada di dataran tinggi Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, untuk memperkuat layanan di melayani tiga kampung yaitu Banti, Tsinga, dan Arwanop.

Baca juga: KNPI dan Mahasiswa Kabupaten Deiyai Bersihkan Sampah di Kota Waghete

“Investasi sosial PTFI di bidang kesehatan terus menjadi komitmen jangka panjang perusahaan
untuk mendukung kualitas hidup masyarakat Mimika dan Papua yang lebih sehat. Kesehatan
adalah pilar penting dalam pembangunan bangsa".

"Kami yakin masyarakat yang sehat akan meningkatkan kualitas hidup mereka,” kata Director and Executive Vice President Sustainable Development PTFI, Claus Wamafma di Timika, Jumat kemarin.

PTFI, lanjut Claus, bermitra dengan Pemkab Mimika dalam meningkatkan kesehatan dan kualitas
hidup masyarakat di dataran tinggi Mimika, khususnya yang tinggal di wilayah operasional
tambang PTFI.

“Dapur mandiri dan dua buah alat konsentrator oksigen untuk RS Waa Banti diharapkan mampu memberikan stimulus bagi pemulihan dan kesehatan pasien bahkan memberikan edukasi bagi masyarakat sekitar dalam pemenuhan nutrisi dan kesehatan tubuh,” katanya.

Baca juga: Ironi Kota Nabire: Sebulan Lampu Merah Mati Total, Warga Sebut Instansi Terkait Sedang Tertidur

Penyerahan fasilitas untuk RS Waa Banti secara simbolis disampaikan oleh Manajer Community
Health Development (CHD) PTFI Daniel Perwira dan diterima oleh Direktur RS Waa Banti dr. Anita Sanjaya.

Kegiatan ini turut disaksikan perwakilan PTFI dan Tenaga Kesehatan rumah sakit. Untuk mendukung dapur umum mandiri, PTFI menghibahkan peralatan dapur berupa kompor listrik, oven, alat masak steamer dan alat pelindung diri (APD) memasak.

Baca juga: Program Sekolah Sepanjang Hari Mulai Diterapkan di Kabupaten Nabire

PTFI bekerja sama dengan PT Pangan Sari Utama (PSU) memfasilitasi 10 pekerja dapur di RS Waa Banti mengikuti pelatihan pengoperasian peralatan. Selain itu, pekerja dapur RS Waa Banti akan mendapat ilmu teknik memasak makanan bergizi sebagai bekal pengetahuan dan standar penyajian makanan kepada pasien.

Pada tahun 2022, Freeport menyerahkan ambulans dalam rangka pembangunan kembali RS Waa Banti. Kemudian pada November 2023, PTFI menyerahkan mobil operasional untuk mendukungn pelayanan rumah sakit.

Baca juga: 6 Wilayah di Kabupaten Mimika Akan Berawan Meski Siang Cerah

Direktur RS Waa Banti dr. Anita Sanjaya mengapresiasi kerja sama yang terjalin antara PTFI dan Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika melalui Amandemen Perjanjian Kerja Sama (PKS) RS Waa Banti Tahun 2025 yang disepakati pada akhir tahun 2024 lalu.

Melalui perjanjian ini, layanan kesehatan dan fasilitas rumah sakit terus diperkuat. Ia mengatakan layanan kesehatan dan fasilitas penting tersedia di wilayah dataran tinggi Mimika.

Baca juga: Ini Harapan Pemkab Nabire Untuk Korps Brimob di HUT ke-80

Dengan tersedianya dapur mandiri di RS Waa Banti diharapkan mampu menjawab kebutuhan nutrisi pasien yang sebelumnya disuplai dari dapur karyawan PTFI di Tembagapura.

“Kami optimistis operasional rumah sakit selanjutnya dapat berjalan secara mandiri dan berkelanjutan,” katanya.

Anita menambahkan, peralatan konsentrator oksigen juga sangat penting.

Baca juga: Bupati Deiyai Serahkan SK CPNS K2 Tahap III, Tingkatkan Disiplin Dalam Bekerja

“Dengan fasilitas ini, dapat memenuhi ketersediaan oksigen bagi pasien secara mandiri dan berkelanjutan tanpa tergantung pada distribusi tabung oksigen yang kadang terkendala keterbatasan stok,” kata dr. Anita.

RS Waa Banti memberikan layanan kesehatan kuratif berupa rawat jalan dan inap, diperkuat
tenaga kesehatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang bertugas di Pos Banti.

Baca juga: HUT ke-80, Korps Brimob Siap Jaga Papua Tengah Untuk NKRI

Sekitar lebih dari 82 petugas fokus memberikan pelayanan pada poli umum, farmasi, ibu bersalin
dan kesehatan anak, serta layanan gawat darurat.

Rumah sakit ini resmi beroperasi sejak 15 September 2023. RS Waa Banti hingga saat ini telah melayani lebih dari 22.580 pasien sekaligus menjadi pusat layanan kesehatan bagi masyarakat yang bermukim di tiga desa dataran tinggi Mimika. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved