Prajurit TNI Gugur Ditembak OPM
Prajurit TNI Gugur dalam Baku Tembak di Bintuni, Senjata Hilang Diduga Direbut OPM
Korban bernama Amin Nurohman berpangkat prajurit kepala (Praka) saat itu tengah bertugas sebagai penembak DMR.
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Satu prajurit TNI gugur dalam baku tembak dengan kelompok bersenjata di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat, Sabtu (11/10/2025).
Insiden tersebut juga menyebabkan hilangnya satu senjata laras panjang atau DMR milik korban.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa terjadi saat personel Satgas Yonif 410/Alugoro sedang kegiatan sosial dan perbaikan jembatan di sekitar Pos Moyeba.
Kemudian, kelompok bersenjata yang diduga bagian dari TPNPB Kodap IV Sorong Raya menyerang secara mendadak dari arah belakang posisi pasukan.
Baca juga: Baku Tembak dengan OPM di Papua Pegunungan dan Papua Barat Daya, Dua Prajurit TNI Gugur
Korban bernama Amin Nurohman berpangkat prajurit kepala (Praka) saat itu tengah bertugas sebagai penembak DMR.
Ia terkena tembakan pertama dan tewas di tempat sebelum sempat mendapatkan pertolongan.
Komandan pos segera memerintahkan pasukan melakukan perlindungan dan membalas tembakan.
Baku tembak berlangsung sekitar satu jam sebelum kelompok penyerang melarikan diri ke hutan.
Evakuasi jenazah dilakukan pada sore hari setelah situasi dinyatakan aman.
Hasil pemeriksaan di lapangan menunjukkan korban sempat diserang dari jarak dekat setelah tertembak.
Baca juga: Detik-detik Guru di Yahukimo Ditembak dan Ditikam OTK Saat Tanam Pohon, Polisi Buru Pelaku
Dari inventaris pos, dilaporkan satu pucuk senjata jenis DMR, tiga magazen berisi 60 butir amunisi, serta perlengkapan tempur korban ikut hilang.
Dugaan kuat senjata tersebut direbut kelompok penyerang saat terjadi kekacauan.
Pihak TNI menyebut serangan ini dilakukan saat pasukan sedang melakukan tugas non-tempur untuk membantu masyarakat setempat.
Baca juga: Kontak Tembak di Kiwirok, Satu Aparat Kemanan Dikabarkan Gugur
Aksi tersebut dinilai sebagai bentuk provokasi yang mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Teluk Bintuni.
Untuk mencegah serangan susulan, komando lapangan memperketat pengamanan di sekitar Pos Moyeba untuk meningkatkan patroli.
Selain itu, aparat juga memperkuat koordinasi dengan warga kampung guna menelusuri jejak pelaku dan mengamankan kembali senjata yang hilang. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.