Info Papua

Isu Netralitas di PSU Pilgub Papua Belum Tuntas, Nasarudin: Bisa Jadi Potensi Unjuk Rasa Baru!

Nasarudin Sili Luli, mengatakan, kemarahan masyarakat Papua atas hasil PSU masih terpendam dan berpotensi meletus.

Editor: Lidya Salmah
Istimewa
POTENSI UNJUK RASA- Direktur NSL Political Consultant and Strategic Campaign, Nasarudin Sili Luli, berharap masyarakat Papua tetap cinta damai dan tidak terprovokasi oleh isu hoaks yang dapat memecah belah persatuan. Foto: istimewa 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, JAYAPURA- Dugaan ketidaknetralan pejabat dalam Pemilihan Suara Ulang (PSU) Pilgub Papua berpotensi memicu aksi unjuk rasa.

Pemicu utama kemarahan masyarakat digadang-gadang berasal dari isu yang belum tuntas, terutama terkait dengan hasil PSU Pilgub Papua yang dinilai tidak transparan.

Direktur NSL Political Consultant and Strategic Campaign, Nasarudin Sili Luli, mengatakan, kemarahan masyarakat Papua atas hasil PSU masih terpendam dan berpotensi meletus.

Baca juga: Warga KKSS di Nabire Diimbau Tetap Waspada dan Tak Terprovokasi Hoaks

Ia pun menilai momentum unjuk rasa yang terjadi di berbagai kota di Indonesia bisa menjadi pendorong solidaritas bagi warga Papua.

"Ini bukan tentang isu atau tuntutan, tetapi tentang merebut kesiapan momentum untuk melakukan aksi unjuk rasa," ujar Nasarudin melalui keterangan tertulisnya, Minggu (31/8/2025) malam.

Sebagai konsultan politik, Nasarudin, menduga kecurangan dan pelanggaran saat PSU Papua bisa menjadi pemantik bagi masyarakat untuk melakukan konsolidasi.

Baca juga: INFO TERKINI: Polda Papua Siagakan 9.300 Personel, Ada Apa?  

Hal ini diperkuat oleh permohonan pemohon dalam gugatan di Mahkamah Konstitusi.

"Apalagi dalam gugatan tersebut disebutkan dugaan keterlibatan Menteri ESDM, Penjabat Gubernur Papua, aparat kepolisian, penyelenggara pemilu, dan bupati dalam ketidaknetralan PSU Pilkada Papua,"beber Nasarudin.

Baca juga: BREAKING NEWS- Cipayung Plus Demo di DPR Papua, Dengarkan Suara Rakyat

Kendati demikian, Nasarudin berharap masyarakat Papua tetap cinta damai dan tidak terprovokasi oleh isu hoaks yang dapat memecah belah persatuan.

"Saya ingin mengimbau para elite dan tim sukses pasangan calon untuk menahan diri dan bijak menggunakan media sosial," tandasnya. (*)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved