Aksi Saling Serang di Dogiyai

Pasca Tragedi Berdarah di Dogiyai, Polisi Tancap Gas Redam Potensi Konflik

Brigjen Pol Alfred Papare, menjelaskan bahwa peristiwa penganiayaan ini memicu ketegangan hingga terjadinya aksi saling serang antara masyarakat.

Penulis: Calvin Eluis Erari | Editor: Lidya Salmah
Tribun-PapuaTengah.com/Calvin Louis Erari
RICUH DI DOGIYAI- Brigjen Pol. Alfred Papare mengatakan, situasi di Kabupaten Dogiyai pasca saling serang warga, telah aman dan kondusif.Foto: Tribun-PapuaTengah.com/Calvin Louis Erari 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Calvin Louis Erari

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE -Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, sempat diwarnai aksi saling serang antara masyarakat setempat dan non-Papua setelah seorang warga bernama La Ello (50) tewas dianiaya secara sadis oleh orang tak dikenal.

Peristiwa tragis ini terjadi pada Senin (13/4/2025) sekitar pukul 12.00 WIT.

Saat itu, korban dalam perjalanan pulang mengendarai sepeda motor dari Bank Papua Dogiyai menuju kompleks Kompas Ikebo.

Tepat di Jalan Raya Kampung Ekemanida, Distrik Kamu, dekat Jembatan Kali Tuka Terminal Moanemani, korban tiba-tiba diserang oleh empat orang bersenjatakan kampak.

Baca juga: Wagub Papua Barat Daya, Ahmad Nausrau Minta Dana Otsus Tak Ada Pemangkasan: Harus Naik 6 Persen

Para pelaku langsung melarikan diri, meninggalkan korban dengan luka parah di wajah.

Dalam kondisi terluka, La Ello berusaha menyelamatkan diri menuju area pembuangan sampah di Kompas Ikebo, namun nyawanya tidak tertolong.

Kapolda Papua Tengah, Brigjen Pol Alfred Papare, menjelaskan bahwa peristiwa penganiayaan ini memicu ketegangan hingga terjadinya aksi saling serang antara masyarakat Dogiyai dan warga non-Papua yang tinggal di sekitar lokasi kejadian.

"Namun, berkat kesigapan personel Polres Dogiyai dan Paniai, situasi berhasil diredam sejak awal sehingga kondisi di Kabupaten Dogiyai saat ini sudah kondusif dan aman," ujarnya kepada Tribun-Papuatengah.com di Nabire, Selasa (15/4/2025).

Baca juga: TPNPB Klaim Tembak Prajurit TNI di Intan Jaya, Peringatkan Penghentian Aktivitas

Untuk mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) lebih lanjut, pihak kepolisian telah mengirimkan 130 personel tambahan ke Dogiyai sejak kemarin.

Lanjut Alfred, juga telah dilakukan rapat koordinasi bersama pemerintah daerah, tokoh masyarakat, dan tokoh adat.

Hasilnya, disepakati untuk membuka seluruh palang yang sempat dipasang.

"Malam ini (tadi malam) Irwasda Polda Papua Tengah akan bertemu dengan Bupati Dogiyai untuk menindaklanjuti dampak kerugian material, seperti kios-kios yang dibakar. Pemerintah daerah diharapkan dapat mengambil langkah-langkah perbaikan,"bebernya.

Baca juga: Pemekaran Provinsi di Tanah Papua Mengemuka di Acara Rakor Gubernur: Masih Ada 2 Wilayah Adat  

Mantan Kapolresta Jayapura Kota ini, berharap agar situasi aman dan kondusif di Dogiyai dapat terus terjaga.

"Kita semua berdoa agar Dogiyai tetap aman," pungkasnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved