Info Nabire
Di Balik Keluhan Petani Lagari Nabire Soal Limbah, Suara Tegas Pemilik Hak Ulayat Menggema
Teguran ini dipicu oleh keluhan berkelanjutan para petani terkait dugaan limbah tambang dari PT Kristalin Ekalestari yang mencemari persawahan mereka.
Penulis: Calvin Eluis Erari | Editor: Lidya Salmah
Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE-Teguran keras dilayangkan oleh Yantis Money, seorang tokoh perempuan asli suku Wate, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, kepada para petani padi di SP 1 dan SP 2 Lagari.
Teguran ini dipicu oleh keluhan berkelanjutan para petani terkait dugaan limbah tambang dari PT Kristalin Ekalestari yang mencemari persawahan mereka.
Yantis Money menegaskan bahwa Sungai Musairo mengalir di atas wilayah adatnya.
Baca juga: Fakta di Sidang MK: Bukti Transfer Gaji Ungkap Cawabup Puncak Jaya Ini Masih ASN Aktif Saat Pilkada
Sebagai pemilik hak ulayat, pihaknya yang membawa dan memberikan izin kepada perusahaan untuk beroperasi mengolah sumber daya alam (SDA) di sana.
"Oleh karena itu, jika ada permasalahan, para petani seharusnya berkomunikasi langsung dengan kami selaku masyarakat adat, bukan langsung kepada perusahaan," ujar Yantis kepada Tribun-PapuaTengah.com, di Nabire, Sabtu (26/4/2025).
Mengenai dugaan limbah, Yantis menyatakan bahwa perusahaan telah mengambil berbagai tindakan, termasuk pembersihan di area bendungan Sungai Musairo.
Baca juga: Calon Jemaah Haji Kabupaten Mimika Ikuti Tes Kebugaran, Latih Fisik sebelum Keberangkatan
Namun, ia merasa heran karena para petani terus menyuarakan keluhan mereka hingga berencana menutup operasional perusahaan.
Yantis juga menyebut adanya dukungan dari para kepala kampung di balik suara para petani tersebut.
"Sekarang, lahan mana yang mereka maksud? Faktanya di lapangan, semua sawah dalam kondisi baik dan padi tumbuh subur," tegasnya.
Sebagai bagian dari masyarakat adat, Yantis meminta para petani untuk tidak lagi menyebarkan isu yang tidak benar mengenai perusahaan.
"Begini, jika perusahaan berhenti beroperasi dan petani menikmati air bersih untuk sawah mereka, lalu apa yang akan kalian berikan kepada kami?" tanyanya.
Baca juga: Long Boat Berpenumpang 2 Orang Hilang Kontak di Perairan Lakahia-Kaimana, Tim SAR Lakukan Pencarian
Yantis menilai tindakan para petani semakin menjadi-jadi.
Ia pun dengan tegas meminta mereka untuk menghentikan hal tersebut.
"Jika mereka tetap keras kepala, kami akan bertindak dengan meminta pemerintah untuk mengembalikan tanah kami yang telah diberikan kepada masyarakat transmigran. Jika pemerintah tidak mampu menjawabnya, maka transmigran akan dikembalikan. Untuk itu, kami meminta agar tidak lagi membatasi kami, karena masyarakat kami sepenuhnya belum sejahtera,"jelasnya.
Baca juga: Gelar Baksos, DPD BMP-RI Papua Tengah Bagikan Puluhan Sembako untuk Masyarakat Asli Papua di Nabire
TribunPapuaTengah.com
petani
Yantis Money
suku Wate
Kabupaten Nabire
Papua Tengah
Lagari
limbah tambang
PT Kristalin Ekalestari
Sungai Musairo
pemilik hak ulayat
sumber daya alam (SDA)
Distribusi Dana Desa Nabire Langsung Dikawal Bupati, Legislator PAN: BIar Tidak Disalahgunakan! |
![]() |
---|
Warning Keras Bupati Nabire kepada Kepala Kampung: Jangan Main-main dengan Dana Desa! |
![]() |
---|
Tepat Sasaran dan Cegah Penyelewengan, Bupati Nabire Salurkan Dana Desa Langsung ke Masyarakat |
![]() |
---|
Puluhan OAP di Nabire Ikut Pelatihan Pembuatan WEB dan Digital Marketing |
![]() |
---|
Isu Penculikan 2 Pemuda OAP di Nabire Ternyata Polisi Tangkap Pelaku Pencurian Disertai Kekerasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.