PT Freeport Indonesia

Freeport Indonesia Bakal Luncurkan Program 'Sa Peduli': Tukar Sampah Jadi Rupiah dan Poin!

Program ini bertujuan mengajak masyarakat berkontribusi aktif dalam pengelolaan limbah, sekaligus memberikan nilai tambah bagi mereka.

Penulis: Feronike Rumere | Editor: Lidya Salmah
Tribun-PapuaTengah.com/Feronike Rumere
PROGRAM "SA PEDULI"- Vice President Enviromental PTFI, Gesang Setyadi, menyampaikan soal peluncuran program "SA PEDU:I" pada Penutupan Environmental Exhibition 2025 di pelataran gedung Eme Neme Yauware, Minggu (15/6/2025). Foto: Feronike Rumere/Tribun-PapuaTengah.com 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Feronike Rumere 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA-  PT Freeport Indonesia (PTFI) melalui Divisi Lingkungan akan segera meluncurkan program inovatif bertajuk "Sa Peduli".

Program ini bertujuan mengajak masyarakat berkontribusi aktif dalam pengelolaan limbah, sekaligus memberikan nilai tambah bagi mereka.

Baca juga: Enviromental Exhibition 2025 Resmi Ditutup, PTFI-Pemkab Mimika Komit Hentikan Polusi Plastik

Vice President Environmental PTFI, Gesang Setyadi, mengumumkan peluncuran "Sa Peduli" saat penutupan Pameran Lingkungan 2025 di Gedung Eme Neme Youware, Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Sabtu (14/6/2025).

"Program 'Sa Peduli' dilengkapi dengan aplikasi yang bisa diunduh masyarakat," jelas Gesang.

"Melalui aplikasi ini, masyarakat dapat menukar berbagai jenis limbah, mulai dari plastik, aluminium, hingga sampah organik. Nantinya, limbah yang ditukarkan akan menghasilkan poin yang bisa ditukar dengan beragam barang atau suvenir yang disediakan oleh pengelola aplikasi, dalam hal ini Divisi Lingkungan PTFI,"timpal Gesang.

Baca juga: Politisi PAN Desak Audit Proyek Lapter Hoeya Mimika, Anggaran Rp30 Miliar Diduga Tak Transparan

Gesang menambahkan bahwa program ini akan dimulai di Kuala Kencana sebagai proyek percontohan.

Jika berhasil, "Sa Peduli" akan diperluas ke Kota Timika, dengan fokus mendaur ulang limbah plastik dan sampah lainnya yang terkumpul.

Belajar dari Banyumas

Gesang mengungkapkan bahwa PTFI telah mengundang perwakilan Pemerintah Kabupaten Banyumas dalam sesi talkshow yang baru saja diselenggarakan.

Baca juga: Yahukimo Dicanangkan sebagai Lumbung Pangan Papua Pegunungan: 4.000 Hektar Lahan Siap Digenjot!

Banyumas menjadi studi kasus menarik karena keberhasilannya dalam mengelola sampah plastik.

"Banyumas tidak memiliki Tempat Pembuangan Akhir (TPA), sehingga mereka dipaksa berpikir keras untuk mengelola sampah yang dihasilkan," ujar Gesang.

"Mereka mendaur ulang sampah plastik menjadi paving block dan mengubah sampah organik menjadi kompos. Hal ini bisa menjadi contoh yang baik bagi Kabupaten Mimika dalam pengelolaan sampah,"tutupnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved