Puskesmas Yaro Dipalang

19 Tahun Terabaikan, Pemilik Lahan Cari Keadilan dengan Palang Puskesmas Yaro Nabire

Penulis: Melkianus Dogopia
Editor: Lidya Salmah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

CARI KEADILAN- Kapus Yaro, Danpos Polsek Yaro, Perawatan Puskesmas Yaro, Ibu Yosefa Yoani bersama keluarganya sedang berbicara lahan dipakai Pemda Nabire tanpa bayar 19 tahun secara keluarga, di Kampung Yaro Makmur, Distrik Yaro, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Kamis (8/8/2025), siang Pukul 12.30 WIT / Melkianus Dogopia

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Melky Dogopia

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, Nabire- Yosefa Yoani, selaku pemilik hak ulayat, memalang fasilitas kesehatan di Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas Yaro, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Kamis (8/8/2025). 

Aksi ini dilakukannya sebagai bentuk protes karena lahan miliknya telah digunakan oleh Pemerintah Kabupaten Nabire selama 19 tahun tanpa adanya kompensasi.

Baca juga: 9 Kabupaten di Papua Belum Punya Dapur Umum MBG

Yosefa Yoani menjelaskan bahwa pada 2006, ia menyerahkan sebagian lahannya untuk pembangunan puskesmas dengan harapan pemerintah daerah akan membantu biaya pengobatan anaknya yang sakit.

Namun, selama bertahun-tahun, janji tersebut tidak pernah terealisasi, bahkan hingga anaknya meninggal dunia tanpa bantuan sepeser pun dari pemerintah.

"Saya sudah bosan dengan janji kosong dari Dinas Kesehatan Nabire, makanya saya menuntut kepastian pembayaran lahan milik saya ini," ungkapnya.

Baca juga: Percepat Konektivitas, Garuda Indonesia Bakal Ramaikan Transportasi Udara di Nabire

Yosefa menyatakan akan membuka palang puskesmas setelah mendapatkan penjelasan dan kepastian dari pihak pemerintah. 

Bahkan, tegas Yosefa, aksi ini merupakan upaya terakhirnya untuk mencari keadilan dan solusi terbaik atas tanah yang telah lama digunakan tanpa ada kejelasan.

Baca juga: Tak Hanya Pemeriksaan, PTFI Juga Bagi-bagi Kacatama Gratis kepada Ratusan Siswa SMP 4 Nabire

Menanggapi aksi tersebut, Kepala Puskesmas Yaro, Anton Wayoi, mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat mengambil keputusan.

Wayoi bersama Kepala Kampung, Kepala Distrik, dan Polsek setempat berjanji akan bertemu dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire untuk menyampaikan tuntutan Yosefa.

"Kami berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan cepat dan baik,"ucapnya. (*)