YPMAK

Monev Program Pendidikan YPMAK di Unika Soegijapranata Semarang, Leo: Tingkatkan Kualitas Akademik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

MONEV YPMAK- Mahasiswa peserta beasiswa YPMAK  di Unika Soegijapranata, Semarang,Jawa Tengah, foto bersama Ketua Pengurus YPMAK yang megunjungi universitas tersebut , Senin (25/8/2025).

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, SEMARANG- Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia melakukan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Pendidikan.

Monev Program Pendidikan dilakukan di Kampus Universitas Katolik (Unika) Soegijapranata, 
Semarang, Jawa Tengah, Senin (25/8/2025).

Baca juga: Proses Mutasi dan Kepangkatan PNS di Papua Tengah Harus Cepat

Kunjungan dipimpin Ketua Pengurus, Leonardus Tumuka, didampingi Sekretaris Pengurus, Kristianus Ukago, Wakil Ketua Pengurus Bidang Perencanaan Program, Feri Magai Uamang.

Hadir juga Wakil Ketua Pengurus Bidang Pemantauan/Monitoring dan Evaluasi (Monev) Hendaotje Watori, Deputi Wakil Ketua  Bidang Monev, Fransiskus Xaverius Wanmang serta Staf Program Pendidikan dan Monev Pendidikan YPMAK.

Leonardus Tumuka mengatakan kunjungan ke Unika Soegijapranata ini, untuk bertemu langsung dengan penerima beasiswa dan juga memperkuat komitmen belajar para mahasiswa.

"Kita kunjungan ke Unika karena mereka mitra kita yang mengelola beasiswa. Selain itu, kita hadir sebagai orang tua untuk memberikan motivasi agar adik-adik ini semakin giat belajar," ujarnya.

Baca juga: Kebutuhan Dasar RSUD Nabire Aman, Wabup Ingatkan Warga Ikut Jaga Kebersihan  

Di hadapan mahasiswa penerima beasiswa, Leonardus berpesan untuk terus meningkatkan kualitas akademik, mengembangkan diri dan juga membangun jejaring sosial yang baik dengan siapa saja, dari daerah mana pun di lingkungan kampus.

"Manfaatkan beasiswa ini dengan baik dan selesaikan studi tepat waktu," pesan Leo.

Kesempatan yang sama, Feri Magai Uamang menegaskan target lamanya waktu kuliah bagi seluruh peserta beasiswa YPMAK yang menempuh pendidikan di universitas, empat sampai lima tahun atau 8 semester sampai 10 semester.

Baca juga: Ini Alasan Nasarudin Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae Sengketa PSU Pilkada Papua di MK

Target ini telah disampaikan kepada mitra dan juga mahasiwa penerima beasiswa.

"Kemarin kita tegaskan di Unika, target waktu ini menjadi atensi kita bersama, baik peserta beasiswa maupun mitra  pengelola, sehingga mereka bisa selesaikan studi sesuai batas waktu yang kita berikan," tegas Feri.

YPMAK akan mengambil langkah tegas untuk memutuskan kepesertaan beasiswa kepada mahasiswa yang tidak menyelesaikan kuliah tepat waktu.

Baca juga: Sebanyak 21 Adegan Saat Rekonstruksi Kasus Penembakan 2 Personel Brimob di Nabire Oleh KKB

"Kalau mereka tidak lulus sesuai dengan target, maka kita putuskan beasiswanya, karena masih banyak anak-anak Amungme dan Kamoro yang mengantri menunggu beasiswa masuk perguruan tinggi," ungkapnya.

Sementara Hendaotje Watori mengatakan para peserta beasiswa harus mampu memenuhi standar Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 2,75 sampai 3,00.

"Saat ini kita datang untuk melakukan monitoring dan evaluasi. Setelah kami memberikan pemahaman kepada mahasiswa penerima beasiswa di Unika."

Baca juga: Jadi Afirmatif Kesehatan Bagi Warga Papua Tengah, Mahasiswa STIKes Papua Sehat Ikut PKKMB

"Kita menegaskan bahwa belajar itu tidak main-main dan  santai, karena ada standar akademik untuk mengukur keberhasilan yaitu  IPK  yang harus bisa dicapai," ujar Watori.

Ia menegaskan, YPMAK akan mengevaluasi mahasiswa penerima beasiswa yang tidak memenuhi standar IPK yang telah ditentukan tersebut.

"Setelah dievaluasi dan hasilnya masih sama, tidak ada peningkatan IPK, maka akan ada rekomendasi yang akan  dibawakan untuk menjadi sebuah keputusan," kata Watori.

Baca juga: Kampung Wanam Merauke Dirancang sebagai Proyek Strategis Pusat Cadangan Pangan Nasional

Sementara itu, Koordinator Progam Pendamping Mahasiswa Timika  Papua (PPMTP) Unika Soegijapranata, Albertus Istiarto menyebut, sebanyak 32 mahasiswa penerima beasiswa YPMAK, kini menempuh pendidikan di universitas tersebut.

"Kalau angkatan 2019 itu sisa empat orang, dan angkatan 2024 ada 28 orang," ungkap Albert.

Albert mengakui, pekembangan akademik mahasiswa selama satu tahun menempuh pendidikan di kampus tersebut belum mengalami peningkatan maksimal.

Baca juga: Puncak Turnamen SIMAPITOWA Cup VII: Ajang Persatuan dan Pencarian Bakat di Papua Tengah  

"Tapi saya harapkan di semester tiga ini mereka berani memperbaiki nilai-nilai yang mereka dapatkan," ucapnya.

Albert menambahkan, dalam keseharian di dalam kampus,  para mahasiswa peserta beasiswa dapat beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik  dengan rekan-rekan mahasiswa dari daerah lain.

"Sikapnya baik, mereka sekarang lebih banyak berinteraksi dengan mahasiswa luar. Dulu mereka menyendiri dan berkelompok, sekarang sudah berbaur dengan mahasiswa luar dan saya juga harapkan seperti itu," kata Albert. (*)