YPMAK Beri Peluang STIE Jembatan Bulan Dampingi UMKM Binaan dan Digitalisasi Kios

Ringkasan Berita:

• Ketua YPMAK, Leonardus Tumuka, mengapresiasi keterlibatan mahasiswa Papua dari STIE Jembatan Bulan (STIE JB) Mimika dalam mendampingi 20 pelaku UMKM binaan YPMAK. 
• FLP merupakan kolaborasi YPMAK, BTN, dan STIE JB. Tumuka menyatakan kampus lokal memiliki kualitas yang baik dan harus diberi peluang. 
• Ia berharap mahasiswa Amungme Kamoro yang dilatih sebagai mentor dapat membantu pelaku usaha lokal bersaing.

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Feronike Rumere 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Ketua Pengurus Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK), Leonardus Tumuka, memberikan apresiasi atas keterlibatan kampus lokal dalam program pendampingan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Apresiasi tersebut ditujukan kepada mahasiswa Papua dari STIE Jembatan Bulan (STIE JB) Mimika.

Apresiasi tersebut disampaikan Leonardus saat membuka Soft Opening Financial Literacy Program (FLP) bagi 20 pelaku UMKM binaan YPMAK, Sabtu (15/11/2025).

FLP merupakan kerja sama antara YPMAK selaku pengelola dana kemitraan PTFI dengan Bank BTN dan STIE JB.

Baca juga: YPMAK-BTN Launching Digitalisasi UMKM Papua: Kios Binaan Kini Bisa Bertransaksi via QRIS

Dalam program ini, mahasiswa STIE JB dilatih secara khusus sebagai mentor untuk mendampingi para pelaku UMKM. 

"Tugas mereka adalah mengarahkan pelaku usaha terkait hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari dalam menjalankan program," ujar Leonardus.

Menurut Leonardus, keterlibatan kampus lokal ini sangat luar biasa dan menunjukkan kualitas lembaga pendidikan lokal tidak kalah bagus dari luar daerah.

"Karena itu kami (YPMAK) berkomitmen memberikan peluang kepada organisasi pendidikan lokal untuk mengambil bagian dalam program pemberdayaan," tegasnya.

Baca juga: YPMAK Komitmen Kelola Dana Abadi Suku Amungme dan Kamoro

Dia berharap keterlibatan ini dapat membuat anak-anak Amungme Kamoro mampu bersaing dengan pendatang yang sudah melek teknologi dalam mengelola usaha.

"Melalui program ini kami memastikan kios-kios yang dibangun sudah tersistem dan terkoordinasi, memungkinkan semua transaksi dapat dilakukan secara tunai maupun non-tunai," pungkas Leonardus. (*)