Konflik di Kabupaten Puncak Jaya

Konflik Pilkada Puncak Jaya kembali Renggut Nyawa, Brimob Kena Panah, KKB Diduga Manfaatkan Situasi

Brimob atas nama Bribda Fhilif, bersama sejumlah warga sipil yang menjadi korban konflik, dievakuasi ke Sentani, Jayapura pada Sabtu (5/4/2025).

Penulis: Marselinus Labu Lela | Editor: Lidya Salmah
Istimewa
EVAKUASI- Nampak para korban konflik Pilkada Puncak Jaya saat dievakuasi ke Sentani Jayapura, Sabtu (5/4/2025). Foto Istimewa 

Laporan Wartawan Tribun-PapuaTengah.com, Marselinus Labu Lela

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, PUNCAK JAYA - Konflik pasca Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, terus berlanjut dan menimbulkan dampak serius.

Seorang personel Brimob BKO Polres Puncak Jaya bernama Bripda Fhilif dilaporkan terkena anak panah saat mengamankan situasi beberapa hari terakhir.

Bribda Fhilif, bersama sejumlah warga sipil yang menjadi korban konflik, dievakuasi ke Bandara Sentani Jayapura, Papua pada Sabtu (5/4/2025). 

Diketahui, Bribda Fhilif mengalami luka akibat panah di bagian paha saat bertugas mengamankan kerusuhan.

Baca juga: Kabupaten Mimika dan Sejumlah Daerah Diprediksi Terjadi Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang

Kondisinya saat dievakuasi dilaporkan dalam kondisi sadar.

Proses evakuasi menggunakan Pesawat Alda Air PK-DLA.

Total pasien rujukan dari RSUD Mulia yang dievakuasi berjumlah 11 orang.

Kepala Satgas Operasi Damai Cartenz-2025, Brigjen Pol Faizal Ramadhani sebelumnya menyampaikan bahwa konflik Pilkada Puncak Jaya telah menyebabkan kerugian besar. 

Berdasarkan data yang dihimpun, sebanyak 12 orang meninggal dunia, di mana delapan di antaranya merupakan pendukung salah satu pasangan calon (Paslon 01).

Baca juga: Senator Lis Tabuni Rangkul Mahasiswa, Dukung Penguatan Regulasi Tanah Ulayat Puncak Jaya

Selain korban jiwa, tercatat 658 orang mengalami luka-luka akibat terkena panah.

Rinciannya, 423 orang dari pendukung Paslon 01 dan 230 orang dari pendukung Paslon 02.

Kerugian material juga signifikan, dengan 201 bangunan terbakar.

Bangunan tersebut meliputi 196 unit rumah warga, satu bangunan sekolah SD Pruleme Belakang Toba Jaya, satu kantor balai kampung Trikora, satu kantor distrik Irimuli, satu kantor Partai Gelora, serta satu kantor balai desa Pagaleme.

Baca juga: Pengeroyokan di Hotel Bunga Youtefa Abepura, Korban Kehilangan Tangan, 2 Pelaku Diciduk, 1 Diburu

Wakapolda Papua ini juga menyoroti adanya korban meninggal yang diduga akibat tembakan senjata api oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Pihaknya menduga KKB memanfaatkan situasi konflik Pilkada untuk melancarkan aksi mereka.

 "Ini menjadi perhatian serius kami, karena KKB sengaja memanfaatkan situasi konflik untuk melancarkan aksinya," tegas Faizal. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved