Info Wamena

Puluhan Anak Tidak Sekolah Akibat Jalan Utama Wamena Dipalang

Aksi blockade jalan berlangsung di jalan utama Hom-Hom Wamena Papua Pegunungan di Palang, Selasa, (20/5/2025).

Istimewa
PALANG JALAN DI WAMENA- Warga yang tinggal di sekitar Kali depan Kantor Bina Marga, Hom-Hom, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, memblokade jalan utama Hom-Hom pada Selasa, (20/5/2025). 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Noel Iman Untung Wenda

TRIBUN-PAPUA.COM, WAMENA- Puluhan anak tidak ke sekolah akibat aksi pemalangan jalan diakukan warga saat menagih janji pemerintah mengatasi bajir.

Selain anak sekolah pegawai kantoran jug merasakan dampak yang sama dan lebih memilih kembali ke rumah masing-masing.

Baca juga: Pelajar SMA N 1 Mimika Sabet Gelar Duta Pajak Mimika 2025

Aksi blockade jalan berlangsung di jalan utama Hom-Hom Wamena Papua Pegunungan di Palang, Selasa, (20/5/2025).

Aksi pemalangan ini merupakan bentuk protes warga masyarakat terdampak banjir. Warga meminta pemerintah melakukan normalisasi sungai sehingga tidak terjadi banjir.

Dimana sebelumnya pemerintah telah berjanji untuk melakukan normalisasi sungai namun hal itu tidak terwujud.

Aksi pemahaman tersebut memang telah terjadi berulang kali dimana mereka meminta ada perhatian pemerintah untuk menormalisasikan sungai.

"Semua anak sekolah dengan orang tua pulang dengan anak-anak  jalan di palang, bukan disini saja tetapi jalan alternatif lain dipalang,” kata ibu dari pelajar, mama Omi.

Baca juga: Warga Blokade Jalan Utama Wamena Tagih Janji Pemerintah Atasi Banjir

Omi mengatakan, harusnya anak-anak diberikan akses melintas untuk sekolah.

"Harusnya mereka buka palang dulu anak sekolah lewat baru mereka palang kan kasihan ada juga yang ujian hari ini terus anak-anak lagi mau ke sekolah," katanya Mama Omi.

Ia juga meminta agar pemerintah memperhatikan hal tersebut sehingga tidak berdampak pada masyarakat umum.

Baca juga: Oksibil Diguncang Gempa M4.8: Getaran Dirasakan Warga, BMKG Pastikan Tidak Berpotensi Tsunami

"Sebenarnya pemerintah mesti koreksi diri mereka yang palang juga tidak salah karena mereka telah dijanji dan masyarakat di sini kalau sudah dijanji itu harus ditepati,” ujarnya.

Dari pantauan Tribun-Papua.com aksi pemalangan tersebut sempat mengalihkan perhatian warga sehingga banyak masyarakat yang berkumpul di area tersebut.

Baca juga: Upacara Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Puluhan Personel Polres Mimika Terima Penghargaan

Puluhan kendaraan roda dua dan empat yang harus putar balik dengan kesal karena akses ditutup termasuk puluhan anak sekolah.

"Kamu jangan palang jalan ini anak sekolah mau lewat.,”ucap spontan salah satu supir taksi. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved