Info Jayawijaya
Tolak Keras Kehadiran TNI, Warga Distrik Ibele Jayawijaya: Kami Bukan Teroris, Inginkan Hidup Damai!
Kehadiran pasukan yang menempati kantor distrik tanpa koordinasi resmi ini dinilai telah mengganggu ketenangan dan kehidupan sipil warga.
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, WAMENA- Masyarakat Distrik Ibele, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, menyatakan penolakan tegas terhadap kehadiran lebih dari 200 personel militer atau TNI organik.
Kehadiran pasukan yang menempati kantor distrik tanpa koordinasi resmi ini dinilai telah mengganggu ketenangan dan kehidupan sipil warga setempat.
Baca juga: Biak Siaga! Hujan Lebat Disertai Angin Kencang Diprediksi Landa Pagi Ini
Penolakan ini disampaikan dalam forum terbuka bersama unsur masyarakat dan pihak TNI.
Sekretaris GMNI Kabupaten Jayawijaya, Hengky Hilapok, menegaskan bahwa kehadiran militer secara besar-besaran tanpa pemberitahuan resmi telah menimbulkan keresahan.
"Rakyat Ibele bukan teroris. Kami ingin kehidupan sipil yang damai," ujarnya dalam rilis pers, Senin (30/6/2025).
Baca juga: Tomy Yogi Pimpin POBSI Papua Tengah, Siap Genjot Prestasi Biliar!
Menurut Hilapok, aparat TNI masuk ke distrik tanpa surat perintah dari Presiden maupun Bupati Jayawijaya, bahkan telah menyebar ke berbagai kampung di sekitar Ibele, memicu kekhawatiran dan tekanan psikologis bagi warga.
Dalam audiensi bersama pihak militer dan Bupati Jayawijaya, masyarakat menilai penjelasan motif kedatangan TNI tidak sesuai fakta.
Baca juga: Prakiraan Cuaca Nabire Hari Ini: Waspada, Hujan Masih Mendominasi!
Alasan seperti pembangunan jalan dan pelayanan kesehatan disebut-sebut, padahal tidak ada program infrastruktur yang tercatat tahun ini.
"Motif mereka tidak jelas dan tanpa dasar hukum yang sah. Ini menunjukkan bentuk pelanggaran terhadap konstitusi dan semangat demokrasi," kata Hilapok.
Masyarakat, termasuk Kepala Distrik, 10 Kepala Kampung, Ketua LMA, dan tokoh-tokoh lokal, telah sepakat agar militer organik segera ditarik dari Ibele.
Baca juga: LP3 Minta Pemprov Papua Tengah Prioritaskan Putra-Putri Daerah dalam Seleksi Sekolah Kedinasan
Bupati Jayawijaya pun dalam pertemuan tersebut menyatakan akan mendukung keputusan masyarakat.
Masyarakat Ibele mengingatkan bahwa penyelesaian konflik Papua tidak bisa dilakukan dengan pendekatan kekuatan militer.
"Kami minta Presiden dan Bupati segera tarik pasukan dari tanah adat kami," tutup Hilapok. (*)
TribunPapuaTengah.com
Distrik Ibele
Kabupaten Jayawijaya
Papua Pegunungan
penolakan tegas
militer
mengganggu ketenangan
Bupati Jayawijaya
GMNI Kabupaten Jayawijaya
Hengky Hilapok
TNI organik
350 Unit Rumah Bantuan Presiden, Wabup Jayawijaya: Diprioritaskan untuk Warga Rentan dan Kepala Suku |
![]() |
---|
TNI Bantu Warga Kampung Pelima Jayawijaya Tanam dan Panen Hasil Kebun |
![]() |
---|
Lewat BUMD, UPBU Ajak Pemda Bersinergi Kelola Parkir Bandara Wamena |
![]() |
---|
Diduga Didorong ke Kali We Jayawijaya, TIM SAR Temukan Punika Wenda Sudah Tak Benyawa |
![]() |
---|
Wabup Jayawijaya Jawab Kritik Legislatif: Ini Program Prioritas Kami untuk Rakyat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.