Raih Penghargaan CSR dan PDB Award 2025, YPMAK: Semua Ini Berkat Kolaborasi dan Kerjasama 

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Marselinus Labu Lela 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) selaku pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia (PTFI) berhasil merebut prestasi ajang bergengsi Award 2025 Corporate Social Responsibility (CSR) dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB).

Ketua Pengurus YPMAK, Leonardus Tumuka mengucapkan syukur atas penghargaan yang diterima dari CSR dan PDB Award 2025 dan ini akan dijadikan motivasi.

Baca juga: Kronologis Penembakan Anggota Kodim 1715/Yahukimo, Dihadang OPM Setelah Dari RSUD Dekai

"Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa hasil dari penilaian ini bukan instant. Tetapi teman-teman pengurus, baik yang lama maupun baru sudah bekerja. Serta para staf dan divisi yang sudah bekerja.”

“Dukungan dari masyarakat penerima manfaat. Terutama ucapan terima kasih kepada donatur terutama PT Freeport Indonesia yang terus memberikan dukungan kepada masyarakat melalui CSR untuk untuk mendistribusikan bantuan itu kepada masyarakat," kata Leo Tumuka, Jumat (12/6/2025) lalu.

Leonardus mengatakan, perolehan penghargaan ini tidak akan terjadi kalau tidak ada kolaborasi dan kerjasama.

“Dari kerjasama ini kita ucapkan terima kasih kepada pengurus sebelumnya, rekan-rekan pengurus sekarang, kepala divisi, deputi, dan karyawan semua," ucapnya.

Leonardus menegaskan, tentunya capaian ini merupakan awal bagi kepengurusan yang baru dengan penilaian sekarang ini lebih detail melalui monitoring maupun evaluasi.

Baca juga: MRPP Desak Pemkab Jayawijaya Batasi Galian C, Benny Mawel: Jadi Biang Kerok Banjir Bandang!

Penghargaan ini juga akan memicu semangat kerja semua karyawan  untuk semakin baik. Tim juri memberikan saran dan masukan terhadap kekurangan yang harus dilakukan perbaikan, khususnya dalam hal dokumen. 

“Dengan tujuan, agar kalau ada award lainnya kita lebih siap dengan data dan semua informasi lebih tersimpan rapi. Selain award, dokumen dan data juga berguna bagi para pemangku kepentingan yang lain ketika dibutuhkan," ujarnya.

Selain itu, dengan penghargaan dan evaluasi, serta saran yang diberikan untuk meningkatkan pola-pola pengorganisasian. 

Baca juga: Pengurus KPA Papua Tengah Resmi Diluncurkan, Siap Hadapi Ancaman HIV-AIDS dengan Strategi Masif

Terutama proses dari awal sampai hasil evaluasi. Termasuk juga input, output, outcame, dan impact yang harus terdokumentasi dan terdata dengan baik. 

Lanjutnya, dengan data itu kita bisa mengukur situasi sosial awal sebelum dilakukan intervensi itu seperti apa. Kemudian setelah diintervensi hasilnya seperti apa. Hal ini yang nanti kemudian kita perbaiki, agar masyarakat benar-benar berubah. 

Baca juga: Malam Penutupan Fescen 2025 Membara: Aksi Nekat Pengibaran Bendera Bintang Kejora Gegerkan Jayapura!

"Dalam konteks pemberdayaan dan pengembangan masyarakat itu, YPMAK hanya pemicu dan yang harusnya berubah adalah masyarakat," ujarnya.

Sekali lagi kita sampaikan bahwa YPMAK itu hanya pemicu. Sehingga kalau masyarakat berpikir YPMAK akan terus memberikan dukungan dan merasa tidak mampu, maka pemahaman itu perlu kita perbaiki.