"Kita menegaskan bahwa belajar itu tidak main-main dan santai, karena ada standar akademik untuk mengukur keberhasilan yaitu IPK yang harus bisa dicapai," ujar Watori.
Ia menegaskan, YPMAK akan mengevaluasi mahasiswa penerima beasiswa yang tidak memenuhi standar IPK yang telah ditentukan tersebut.
"Setelah dievaluasi dan hasilnya masih sama, tidak ada peningkatan IPK, maka akan ada rekomendasi yang akan dibawakan untuk menjadi sebuah keputusan," kata Watori.
Baca juga: Kampung Wanam Merauke Dirancang sebagai Proyek Strategis Pusat Cadangan Pangan Nasional
Sementara itu, Koordinator Progam Pendamping Mahasiswa Timika Papua (PPMTP) Unika Soegijapranata, Albertus Istiarto menyebut, sebanyak 32 mahasiswa penerima beasiswa YPMAK, kini menempuh pendidikan di universitas tersebut.
"Kalau angkatan 2019 itu sisa empat orang, dan angkatan 2024 ada 28 orang," ungkap Albert.
Albert mengakui, pekembangan akademik mahasiswa selama satu tahun menempuh pendidikan di kampus tersebut belum mengalami peningkatan maksimal.
Baca juga: Puncak Turnamen SIMAPITOWA Cup VII: Ajang Persatuan dan Pencarian Bakat di Papua Tengah
"Tapi saya harapkan di semester tiga ini mereka berani memperbaiki nilai-nilai yang mereka dapatkan," ucapnya.
Albert menambahkan, dalam keseharian di dalam kampus, para mahasiswa peserta beasiswa dapat beradaptasi dan bersosialisasi dengan baik dengan rekan-rekan mahasiswa dari daerah lain.
"Sikapnya baik, mereka sekarang lebih banyak berinteraksi dengan mahasiswa luar. Dulu mereka menyendiri dan berkelompok, sekarang sudah berbaur dengan mahasiswa luar dan saya juga harapkan seperti itu," kata Albert. (*)