Program MBG di Papua Tengah

Lebih dari 3.000 Siswa di Mimika Nikmati MBG, Pemkab Siapkan Dapur Sehat dan Libatkan Sekolah

Program MBG di Timika dilayani oleh 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

Editor: Lidya Salmah
Kompas.com
ILUSTRASI MBG- Foto Makanan Bergizi Gratis (MBG). Foto: Kompas.com 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Lebih dari 3.000 pelajar di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, telah menerima manfaat dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang kini berjalan.

Bupati Mimika, Johannes Rettob, mengatakan bahwa program MBG di Timika dilayani oleh 14 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang ditunjuk langsung oleh Badan Gizi Nasional (BGN).

“Sebanyak 14 SPPG itu melayani lebih dari 3.000 siswa dari jenjang SD hingga SMA-SMK, baik sekolah negeri maupun swasta,” kata Rettob di Timika, Mimika, Sabtu (11/10/2025).

Ia menjelaskan, setiap SPPG diwajibkan memiliki dapur sehat dengan menu makanan bergizi sesuai standar harga yang ditetapkan BGN.

Baca juga: Baku Tembak dengan OPM di Papua Pegunungan dan Papua Barat Daya, Dua Prajurit TNI Gugur

Pemerintah Kabupaten Mimika juga diminta menyiapkan tiga lahan seluas masing-masing 800 meter persegi untuk pembangunan dapur sehat.

“Sertifikat lahannya sudah kami kirim ke Jakarta. Selanjutnya akan dilakukan penandatanganan MoU dengan BGN terkait pinjam pakai lahan untuk pengelolaan dapur sehat,” beber Rettob.

Meski program telah berjalan di wilayah perkotaan, Rettob mengakui sekolah-sekolah di daerah pinggiran, pesisir, dan pegunungan Mimika belum menikmati program MBG.

Baca juga: Apresiasi Pameran Foto Merekam Jejak Mimika, Ketua YPMAK: Wujud Cinta Sejarah dan Identitas Daerah

Ia mengusulkan agar pola pelaksanaan di wilayah tersebut disesuaikan, yakni anggaran diberikan langsung ke sekolah, sementara makanan disiapkan oleh orang tua murid menggunakan bahan pangan lokal.

“Dengan cara itu, program MBG tidak hanya menambah gizi pelajar, tetapi juga mendorong ekonomi masyarakat di kampung,” terangnya.

Rettob juga menyampaikan usulan tersebut dalam forum nasional, namun masih menunggu keputusan apakah skema itu dapat diterapkan sesuai aturan keuangan BGN.

Baca juga: Tim SAR Jayapura Masih Cari 2 Nelayan Hilang di Depapre dan Demta, Pencarian Terkendala Cuaca Buruk

Sementara itu, berdasarkan data yang dihimpun, harga makanan per porsi untuk siswa SD di Mimika ditetapkan sebesar Rp12.000.

Sejumlah pihak menilai nilai tersebut masih rendah jika dibandingkan dengan harga bahan pangan di Mimika yang relatif tinggi.

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved