Aksi Demo Sopir di Nabire
Didemo Asosiasi Pengemudi dan Angkutan Umum, Pemprov Papua Tengah Bilang Begini
Pemprov Papua Tengah berkomitmen terus mengawal masalah ini agar perbaikan dapat dilakukan.
Penulis: Calvin Eluis Erari | Editor: Marselinus Labu Lela
Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Calvin Louis Erari
TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE- Pemprov Papua Tenga beraudiensi dengan perwakilan masa dari asosiasi pengemudi logistik dan angkutan umumm menggelar aksi damai di Pantai Nabire, Kabupaten Nabire, Selasa (14/10/2025).
Pertemuan mereka berlangsung di ruang kerja Sekda Papua Tengah, Silwanus Sumule, di Kantor Gubernur Papua Tengah, Bandara Lama, Nabire.
Baca juga: Bantuan Pembangunan Gereja di Nabire Jadi Momentum Sinergi Warga dan Pemerintah Pusat
Silwanus mengatakan, pemerintah tidak tinggal diam atas aspirasi mereka sampaikan.
"Untuk itu, Pemprov Papua Tengah telah berkoordinasi dengan Balai Jalan Nasional untuk menindaklanjuti aspirasi disampaikan, dan dari sana akan mengirimkan alat berat untuk membantu perbaikan di titik rusak,” kata Silwanus.
Ia mengatakan, Pemprov Papua Tengah berkomitmen terus mengawal masalah ini agar perbaikan dapat dilakukan.
Sementara mengenai kesulitan BBM subsidi dialami para sopi, Pemprov Papua Tengah akan bertemu Pertamina
"Kami akan bahas mekanisme distribusinya supaya dapat berjalan baik,” tandasnya.
Silwanus juga menyampaikan apresiasi kepada para sopir telah menyuarakan aspirasi dengan tertib dan penuh tanggung jawab.
Baca juga: STIE Jambatan Bulan Mewisudakan 116 Mahasiswa, Emanuel Kemong: Jaga Nama Baik Almamater
"Pemerintah akan memilah, dan menindaklanjuti sesuai kewenangan," pungkasnya.
Perlu diketahui, dalam aksi tersebut, ratusan sopir menyampaikan beberapa poin yakni.
1. Dengan buruknya akses jalan yang menghubungkan Nabire, dan tiga kabupaten lain yaitu, Deiyai, Dogiyai, Paniai, sehingga kami kesulitan dalam memobilisasi logistik maupun BBM ketiga daerah tersebut.
Baca juga: Asosiasi Pengemudi Logistik dan Angkutan Umum Audensi Dengan Pemprov Papua Tengah, Ini yang Dibahas
2. Sering terjadi pemalangan dan perampokan di jalan lintas Papua Nabire, Dogiyai, dan Deiyai.
3. Penyakuran BBM subsidi tidak tepat sasaran, sehingga kami pengangkut logistik sangat kesulitan untuk mendapatkan bahan bakar. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.