OPM Kodap XVI Yahukimo Bunuh 9 Orang

Semakin Brutal, Beredar Kelompok OPM Kodap XVI Yahukimo Bunuh 9 Orang Didiuga Militer Indonesia

Sementara lebih dari 9 orang aparat dan intelejen militer pemerintah indonesia telah ditembak mati dan luka-luka serta satu

Istimewa
Nampak dokumentasi foto aksi brutal OPM Yahukimo di Papua Selatan. 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, PAPUA- TPNPB Kodap XVI Yahukimo dikabarkan bunuh 9 warga aparat dan Intelejen militer Indonesia.

Kelompok OPM ini juga menyita satu unit senjata dan berhasil tembak satu unit kendaran militer hingga rusak total.

Baca juga: Tenaga Guru dan Medis Mengungsi Usai Gangguan Keamanan di Korowai Asmat Dilakukan OPM Yahukimo

Informasi tersebut berdasarkan siaran pers Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Selasa, 23 September 2025.

Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB telah menerima laporan resmi dari Komandan Operasi TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Mayor Kopitua Heluka.

Mayor Kopitua Heluka bersama pasukannya dari Batalian Yamue, Batalion Sisibia dan Batalion Kanibal dari medan perang di Yahukimo bahwa sejak tanggal 21-23 September 2025 kami telah menembak mati sembilan aparat dan agen intelejen militer pemerintah indonesia.

Dalam kontak senjata tersebut hanya satu orang aparat militer mengalami luka-luka sementara satu unit mobil aparat militer rusak parah dan belum diketahui korban jiwa dalam mobil tersebut.

Baca juga: Operasi Pencarian Korban Perahu Ketinting Terbalik di Asmat Dihentikan

"Kami juga telah berhasil merampas satu unit senjata milik aparat militer indonesia di Asmat dan membakar rumah korban, istri dan anaknya telah dibebaskan demi hukum humaniter," kata Mayor Kopitua Heluka.

Mayor Kopitua Heluka lebih jelas melaporkan bahwa, aksi penyerangan tersebut dibagi menjadi dua regu tempur diantaranya Komandan Batalion Yamue, Hommy Heluka dan Dejang Heluka bersama pasukannya.

Baca juga: Polres Jayapura Tangkap Produsen Minyak Tawon Palsu Sejak 2019, Pelaku Terancam 12 Tahun Penjara

Selanjutnya, Komandan Bataion Sisibia, Yosua Sobolim dan Kempes Matuan beserta pasukannya dan Komandan Batalion Kanibal, Kalep Morup dan Kodo Kuron bersama pasukannya.

Pada tanggal 21-22 September 2025, pasukan TPNPB telah eksekusi mati dua aparat militer dan anak buahnya di Korowai dan Asmat.

Baca juga: BMKG: 153 Gempa Susulan Guncang Nabire, Terbaru Pagi Ini Berkekuatan M4,1

Penyerangan kedua terjadi baku tembak antara pasukan TPNPB dan militer pemerintah Indonesia di Kali Anum daerah Korowai.

Pasukan kami yang terbagi dalam dua regu berhasil menewaskan lima aparat militer indonesia satu orang lainnya luka-luka dalam aksi kontak senjata berlangsunug sejak jam 10.00-13.00 WIT.

Baca juga: Penembakan Diduga oleh KKB di Asmat, Polres Kerahkan Personel Amankan Warga dan Fasilitas Umum

Kemarin juga kami berhasil menembak satu unit kendaran tempur hingga rusak total sementara korban didalamnya belum di ketahui jumlahnya.

 Aksi penyerangan dan kontak senjata yang terjadi sejak 21 sampai hari ini tidak adanya jatuhnya korban jiwa dari pihak TPNPB.

Baca juga: Pemprov Papua Tengah Salurkan 50 Tenda, 17 Buah untuk Pengungsi Konflik di Tiga Kabupaten

Sementara lebih dari 9 orang aparat dan intelejen militer pemerintah indonesia telah ditembak mati dan luka-luka serta satu unit senjatasatu unit rumah aparat militer indonesia telah dibakar dan sementara mobil tempur militer rusak parah.

Aksi penyerangan tersebut atas perintah Brigjend Elkius Kobak dan Mayor Kopitua Heluka bersama pasukan dari Batalion Sisibia, Kanibal dan Yamue siap bertanggungjawab atas tewasnya aparat militer indonesia, perampasan satu senjata dan lainnya.

Baca juga: Cuaca Labil, Berikut Prakiraan Cuaca Wilayah Mimika 23 September 2025

Terkait dengan hal tersebut, Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB menegaskan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa perang demi merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua akan terus berlanjut hingga negara indonesia mengakuinya.

Semua aparat militer dan agen intelejennya yang ditembak mati di Yahukimo telah membuktikan kepada dunia internasional bahwa Perang melawan pendudukan ilegal pemerintah indonesia diatas Tanah Papua masih terjadi.

Sehingga pernyataan yang akan dikeluarkan oleh Presiden Prabowo Subianto terkait Papua aman-aman saja adalah pernyataan Hoax.

Baca juga: Bekies Kogoya: Susunan DPR Lengkap dan Kami Siap Berkolaborasi Bangun Papua Tengah

TPNPB di 36 Komando Daerah Pertahanan di seluruh Tanah Papua dengan tegas menolak semua kebijakan negara kolonial indonesia diatas Tanah Papua dan siap perang merebut kembali kemerdekaan bangsa Papua.

Demikian Siaran  Manajemen Markas Pusat KOMNAS TPNPB Per Selasa, 23 September 2025 oleh Sebby Sambom Jubir TPNPB OPM. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved