Info Paniai

Udang Selingkuh Empat Bulan Langka di Paniai, Rupanya Menanti Air Danau Surut

Dan benar adanya, air Danau Paniai dari pengataman media ini, masih dalam kondisi naik sehingga udang selingkuh tidak bisa ditemukan.

Penulis: Melkianus Dogopia | Editor: Lidya Salmah
Tribun-PapuaTengah.com/Melkianus Dogopia
UDANG SELINGKUH- Meliana Nakapa, Mama pencari Ikan dan Udang di Danau Paniai, sambil merajuk noken bercerita tentang udang selingkuh, Kamis (6/11/2025), sore pukul 15.00 WIT, di Pelabuhan Aikai, Distrik Paniai Timur Kabupaten Paniai, Provinsi Papua Tengah. Foto: Tribun-PapuaTengah.com/Melkianus Dogopia 
Ringkasan Berita:
  • Udang selingkuh, komoditas endemik Danau Paniai, hilang dari pasar selama empat bulan terakhir. 
  • Meliana Nakapa, pencari ikan dan udang di Danau Paniai, menjelaskan penyebabnya adalah air danau yang masih tinggi. 
  • Udang selingkuh hanya muncul ketika air danau surut karena biota ini mengikuti pola pergerakan air. 

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Melky Dogopia

‎TRIBUNPAPUATENGAH.COM, PANIAI- Udang selingkuh yang menjadi satu dari sekian komoditas anadalan di Pasar Enaro dan Pelabuhan Aikai Paniai, hilang di pasaran.

Udang selingkuh bagian dari krustasea endemik yang menjadi primadona Danau Paniai ini, menghilang dari penjualan di pasar dan pelabuhan sejak Juli 2025.

Baca juga: Harapan Henes Sondegau di HUT ke-1 DPR Papua Tengah: Sinergi Legislatif-Eksekutif Makin Kuat

Meliana Nakapa, pencari ikan dan udang di Danau Paniai, mengaku dirinya bersama rekan-rekan tidak pernah mendapatkan udang selingkuh selama empat bulan terakhir.

"Udang selingkuh itu biasa ikut air danau naik dan turun, kalau airnya lagi naik dan bertahan maka selama itulah udang juga tidak akan pernah ada," jelas Mama Nakapa, warga  Distrik Agadide, Paniai, Papua Tengah, kepada Tribun-PapuaTengah, Kamis (6/11/2025).

Baca juga: Alasan Keamanan, Tokoh Masyarakat Jayawijaya Ajak Warga Tak Ikut Perayaan HUT KNPB 19 November

Sembari merajut noken di pinggiran Danau Paniai, Mama Nakapa, menjelaskan udang selingkuh akan muncul kembali ketika air danau surut karena biota ini mengikuti pola pergerakan air danau.

Dan benar adanya, air Danau Paniai dari pengataman media ini, masih dalam kondisi naik sehingga udang selingkuh tidak bisa ditemukan.

Baca juga: Mengejar Kursi IPDN dan SMA Unggulan: YPMAK Perluas Jaringan Beasiswa Freeport

Setali tiga uang dengan Mama Nakapa, motoris speedboat di Pelabuhan Aikai Paniai, Mikai Kayame, membenarkan kelangkaan udang selingkuh.

"Saya bawa penumpang tujuan Yagai, Yatamo, Obano, tidak pernah bertemu penjualan udang beberapa bulan ini," ungkap Kayame.

Dia mengaku tidak menemukan penjualan udang selingkuh di beberapa pelabuhan tujuan seputar Danau Paniai.

Baca juga: Alarm Bahaya HIV/AIDS di Papua Tengah: Bekies Kogoya Sarankan THM Ditutup, dan Larangan Jual Miras

Sementara itu, berdasarkan jurnal penelitian yang disusun Hendri S Lekatompessy dan Gretha W Da Costa pada 2019 berjudul Inventarisasi Jenis-jenis Lobster Air Tawar (Cherax Sp.) menyebutkan udang selingkuh hanya ditemui di perairan Danau Habema, Danau Paniai, Danau Tage, dan Danau Tigi.

Baca juga: DPR, MRP, dan Pemprov Papua Tengah Bahas Raperda Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja OAP

Lobster air tawar Cherax sp bersifat endemik karena memiliki spesifikasi khusus yang hanya ditemukan di habitat alam tertentu.

Keunikan udang selingkuh yang mengikuti ritme pasang surut air danau menjadikannya komoditas musiman yang sangat bergantung pada kondisi alam Danau Paniai. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved