Info Papua Tengah

Pemprov Papua Tengah Bakal Ciptakan Pendidikan Berkualitas dan Merata di 8 Kabupaten

"Langkah inj sebagai turunan dari kerjasama pak gubernur, dan delapan bupati tentang penyelenggaraan pendidikan se Papua Tengah

Istimewa/Humas Pemprov Papua Tengah
RAKOR DISDIBUD PAPUA TENGAH- Rakor untuk mengimplementasikan, mengevaluasi dan menyinkronkan program-program prioritas dalam bidang pendidikan, di Kabupaten Nabire, Kamis, (30/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Calvin Louis Erari

TRIBUNPAPUATENGAH.COM, NABIRE - Pemprov Papua Tengah terus berkomitmen untuk meningkatkan sektor pendidikan.

Komitmen ini ditandai dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Papua Tengah menggelar Rapat koordinasi (Rakor).

Baca juga: Rakor Percepatan Pembangunan Papua Tengah, Ini Kata Gubernur Meki Nawipa

Rakor ini untuk mengimplementasikan, mengevaluasi, dan menyinkronkan program-program prioritas dalam bidang pendidikan.

Kepala Disdikbud Papua Tengah, Nurhaida Meki Nawipa mengatakan, dalam rakor ini, mereka melibatkan UPT Kemdikbud Ristek (Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi).

Dinas Pendidikan dari delapan kabupaten di Papua Tengah yakni, Nabire, Mimika, Paniai, Dogiyai, Deiyai, Intan Jaya, Puncak Jaya, dan Puncak juga dihadirkan.

Tujuan rakor ini untuk mendorong sinergi antara Disdikbud Provinsi dan Dinas Pendidikan di delapan kabupaten dalam menciptakan pendidikan berkualitas dan merata.

Baca juga: Prediksi BMKG, 16 Wilayah di Kabupaten Mimika Akan Hujan Ringan

Akhir dari rakor ini Disdikbud telah melaksanakan penandatangan perjanjian kerjasama antara kepala dinas pendidikan dan kebudayaan Papua Tengah dan delapan.

"Langkah inj sebagai turunan dari kerjasama pak gubernur, dan delapan bupati tentang penyelenggaraan pendidikan se Papua Tengah," kata Nurhaida dalam rilis pers diperoleh TribunPapuaTengah.com, Kamis (30/10/2025) malam.

Baca juga: Gempa M5,0 Guncang Jayapura, BMKG Pastikan Tak Berpotensi Tsunami

Menurut Nurhaida, untuk menunjang program tersebut, perlu ada Pergub tentang penetapan hari Kamis sebagai untuk wajib menggunakan Noken dan berbahasa daerah.

"Dengan begitu, maka dengan sendirinya akan membangkitkan kebanggaan identitas budaya masyarakat asli Papua dalam mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis tradisi lokal," ujarnya. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved