YPMAK

Membangun Masa Depan Papua: YPMAK dan Asrama Salus Populi Wujudkan Generasi Unggul

Selama lebih dari satu dekade, Asrama Salus Populi telah menjadi rumah kedua bagi banyak anak Papua.

Editor: Lidya Salmah
Tribunsorong.com/ismail saleh
WAWANCARA - Suster Maria Clarena Putri Renya Rosalie saat diwawancarai tribunpapuatengah.com di Asrama Salus Populi SP3, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Papua Tengah. Selasa (20/5/2025). Sumber Foto : Tribunsorong.com/ismail saleh 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, TIMIKA- Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) selaku pengelola Dana Kemitraan PT Freeport Indonesia, menunjukkan komitmen kuatnya dalam memajukan pendidikan di tanah Papua.

Satu dari beberapa bukti nyata komitmen ini adalah dukungan terhadap Asrama Salus Populi di SP3, Distrik Kuala Kencana, Mimika, Papua Tengah, yang dikelola oleh Keuskupan Timika.

Asrama ini menjadi pusat pembinaan dan pendidikan karakter bagi anak-anak Papua dari beragam latar belakang.

Baca juga: Upacara Peringati Hari Kebangkitan Nasional, Puluhan Personel Polres Mimika Terima Penghargaan

Suster Maria Clarena Putri Renya Rosalie, satu dari sekian pengelola asrama, menjelaskan bahwa Asrama Salus Populi telah beroperasi sejak 7 Februari 2014, berkat sinergi erat antara Keuskupan Timika dan YPMAK.

"Kerja sama dengan YPMAK sangat baik. Kami selalu berkoordinasi dan saling mendukung, terutama dalam pendidikan anak-anak Papua. Peran YPMAK sangat besar bagi keberlangsungan dan keberhasilan asrama ini," ujar Suster Maria kepada TribunPapuaTengah.com pada Selasa (20/5/2025).

Asrama Salus Populi: Lebih dari Sekadar Tempat Tinggal

Selama lebih dari satu dekade, Asrama Salus Populi telah menjadi rumah kedua bagi banyak anak Papua.

Selain menyediakan tempat tinggal, para suster dan pastor juga membina para siswa dalam aspek iman, disiplin, dan akademik.

Tak heran, banyak alumni asrama yang kini telah berhasil dalam karier mereka, termasuk menjadi biarawan/biarawati.

"Kami membina anak-anak Katolik maupun Kristen karena kami percaya, Tuhan Yesus itu satu. Pembinaan iman menjadi dasar utama, lalu dilanjutkan dengan pendampingan akademik," jelas Suster Maria.

Baca juga: Bukan Sekadar Gelar, Pemkab Mimika Anugrahi Kaum Milenial Jadi Duta Pajak demi Pembangunan Daerah

Ia juga memaparkan rutinitas harian yang disiplin, mulai dari bangun pukul 04.30 WIT untuk doa dan Misa pagi, hingga belajar bersama di malam hari. Jadwal ketat ini dirancang untuk membentuk karakter anak sejak dini.

"Mendidik anak-anak usia SD adalah tantangan tersendiri. Mereka masih sangat terikat dengan orang tua, banyak yang sempat menangis di awal. Tapi kami terus membimbing mereka agar betah. Melihat keberhasilan kakak-kakak mereka menjadi motivasi besar bagi adik-adiknya," tutur Suster Maria.

Harapan untuk Masa Depan Pendidikan Papua

Sebagai mitra YPMAK, pihak asrama berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut demi masa depan generasi muda Papua. Suster Maria berharap YPMAK terus mempercayakan para suster dan Keuskupan Timika untuk mendampingi anak-anak melalui pendekatan spiritual dan pendidikan menyeluruh.

"Kami ingin tak ada lagi anggapan bahwa pendidikan di Papua itu minim. Kami melihat YPMAK sangat serius dan antusias memperhatikan pendidikan anak-anak Papua. Kami siap mendampingi mereka sepenuh hati untuk menciptakan masa depan yang lebih baik," pungkasnya. (*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved