Misi Mulia PTFI Bersama KLHK dan ULM Selamatkan Mangrove di Kalsel, Tony Wenas: Mangrove For Life

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, KALSEL - PT Freeport Indonesia (PTFI) bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) melakukan penanaman mangrove seluas 5 hektare di Desa Sabuhur, Kecamatan Jorong, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan (Kalsel), Senin (2/6/2025) pukul 14.30 Wita.

Baca juga: Tony Wenas Bicara Penambangan Berkelanjutan di Seminar Nasional di ULM Banjarmasin Kalsel

Seteleah melaksanakan Seminar Nasional di Auditorium ULM Banjarbaru, PTFI bersama KLHK dan ULM langsung menuju Desa Sabuhur untuk melakukan aksi nyata penanaman bibit mangrove di Desa Sabuhur.

Jarak perjalanan dari ULM Banjarbaru ke Desa Sabuhur memakan waktu kurang lebih 2 jam perjalanan menggunakan mobil. 

Sedang untuk mencapai titik lokasi penanaman, tim harus melintasi Sungai Sebuhur untuk menuju pesisir yang berjarak kurang lebih 45 menit perjalanan melintasi sungai.

Tak menunggu waktu lama, setelah sampai di lokasi. Presdir PTFI, Tony Wenas bersama KLHK dan ULM serta beberapa jararan, di antaranya Wakapolda Kalsel dan Kapolres Tanah Laut langsung terjun untuk menanamkan bibit mangrove di pesisir Desa Sabuhur.

Baca juga: PT Freeport Indonesia Apresiasi Keberhasilan 10 Alumni Penerima Beasiswa YPMAK Jadi Kepala Daerah 

Kerja sama ini merupakan bagian dari komitmen PTFI untuk restorasi mangrove dan pengelolaan lahan basah.

PTFI memperkuat komitmennya terhadap lingkungan dengan mendukung penuh Program Nasional Percepatan Rehabilitasi Mangrove. 

Dalam rangka mendukung program ini, PTFI menargetkan penanaman dan pemulihan 10.000 hektare ekosistem mangrove di seluruh Indonesia.

Baca juga: Puncak BK3N, PT Freeport Indonesia Terapkan Budaya Selamat demi Produksi Aman Berkelanjutan

"Komitmen kami adalah menanam 10.000 hektar mangrove. 8000 ada di Kab. Mimika, dan 2000 hektar di seluruh wilayah Indonesia termasuk di Kalimantan Selatan. Kolaborasi yang sangat baik, tujuan yang sangat mulia yaitu Mangrove For Life," papar Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas. 

Komitmen ambisius ini diresmikan melalui Nota Kesepahaman antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM), dan PT Freeport Indonesia. 

Dari total 10.000 hektare, PTFI akan memfokuskan 8.000 hektare di Papua dan 2.000 hektare di wilayah Republik Indonesia lainnya.

PTFI juga berkolaborasi dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk mengidentifikasi potensi restorasi mangrove di Kalimantan Selatan (Kalsel), dengan perkiraan area sekitar 500 hektare. 

Upaya penanaman mangrove oleh PTFI telah dilakukan secara berkelanjutan, seperti penanaman seluas 5 hektare di Ibu Kota Nusantara (IKN) pada 2023 dan 25 hektare di Kecamatan Percut Sei-Tuan, Deli Serdang, Sumatera Utara pada November 2024.

Baca juga: Gebrakan YPMAK 2025: Beasiswa Prestasi Khusus Anak Amungme-Kamoro di Universitas Negeri!

"Alhamdulillah kita hari ini lakukan penanaman, dan ULM akan mendapatkan tugas penanaman mangrove sebanyak 500 hektar yang ada di Kab. Tanah Laut dan Kab. Tanah Bumbu. ULM memiliki Fakultas Perikanan dan Kelautan, Fakultas Kehutanan dan lainnya, ini semua akan memperoleh ilmu pengetahuan dengan adannya penanaman mangrove ini," papar Prof Dr Ir Syarifuddin Kadir, MSi guru besar Fakultas Kehutanan ULM.

Sejak 2005 hingga 2024, PTFI telah berhasil menanam mangrove seluas 1.200 hektare di area pesisir dalam Wilayah Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) mereka. 

Baca juga: Gebrakan YPMAK 2025: Beasiswa Prestasi Khusus Anak Amungme-Kamoro di Universitas Negeri!