Konflik Intan Jaya: Natalis Pigai Dorong Mahasiswa Papua Ungkap Fakta ke Komnas HAM

Pada hari yang sama, Kapendam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf Candra Kurniawan, menyatakan bahwa pihaknya yang menembak Yusak.

Candra menuduh laki-laki berumur 40 tahun itu merupakan anggota milisi pro-kemerdekaan Papua. 

Akan tetapi, pihak keluarga membantah tudingan itu dan berkata bahwa Yusak adalah pekebun yang juga bekerja sebagai pegawai pemerintahan Kampung Buwisiga di Distrik Homeyo.

Satu warga sipil lain yang menjadi korban penembakan adalah perempuan bernama Apriana Sani.

Dia ditembak pada 20 Januari lalu.

Baca juga: Perhatian Nancy Raweyai: Martabat Noken Papua Harus Ditingkatkan, Bukan Sekadar Digantung di Jalan!

Apriana bertahan hidup meski peluru tertancap di tangan kanannya.

Yusak dan Apriana menjadi korban saat terjadi kontak tembak di Intan Jaya sejak 19 Januari lalu. 

Situasi di kabupaten itu memanas seiring gelombang penolakan warga terhadap proyek TNI/Polri membangun Patung Yesus Kristus dan kasak-kusuk izin pertambangan emas di Blok Wabu. (*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Natalius Pigai Minta Mahasiswa Papua Laporkan Konflik di Intan Jaya ke Komnas HAM"