Info Papua

SPM Kembali Beraksi Lewat Mimbar Bebas: Tolak DOB, Investasi dan Militerisme di Tanah Papua

Aksi yang mengusung tema "Selamatkan Tanah dan Manusia Papua" ini menyampaikan delapan tuntutan aspirasi.

Penulis: Melkianus Dogopia | Editor: Lidya Salmah
Tribun-PapuaTengah.com/Melkianus Dogopia
MIMBAR BEBAS- SPM Provinsi Papua Tengah menggelar aksi mimbar bebas di Pantai Wokimanur, Kelurahan Morgo, Distrik Nabire, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, Sabtu (2/8/2025) sore sampai malam / Melkianus Dogopia 

Laporan Wartawan TribunPapuaTengah.com, Melky Dogopia

‎TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, Nabire- Solidaritas Pelajar dan Mahasiswa (SPM) Papua Tengah menggelar aksi mimbar bebas yang diberi nama "Panggung Rakyat".

Kegiatan tersebut dipusatkan di kawasan Pantai Wokimanue, Kelurahan Morgo, Nabire, Papua Tengah,  Sabtu (2/8/2025).

Aksi yang mengusung tema "Selamatkan Tanah dan Manusia Papua" ini menyampaikan delapan tuntutan aspirasi.

Koordinator Lapangan (Korlap) Son Goo menjelaskan, aksi ini dilatarbelakangi oleh kondisi Papua yang dinilai tidak baik-baik saja, terutama terkait sejarah pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM).

"Pembangunan di Papua saat ini menggunakan kacamata Jakarta, serta membawa praktik ilegal yang masif," ujar Son Goo.

Baca juga: Semarak HUT ke-80 RI, Pemprov Papua Tengah Buat Berbagai Lomba Menarik

Son Goo menyebutkan, tiga tuntutan utama SPM Papua Tengah ini adalah menolak Daerah Otonomi Baru (DOB), menolak investasi yang merusak lingkungan dan sosial budaya, serta menolak militerisme di seluruh Tanah Papua

Aksi ini menampilkan orasi, puisi, monolog, teater, dan nyanyian.

Selain tiga tuntutan utama, SPM juga membawa lima tuntutan lain:

Stop pendropan dan tarik militer organik serta non-organik di seluruh Papua.

Tolak Investasi Sumber Daya Alam di Papua, khususnya 52 izin eksploitasi di Papua Tengah.

Tolak Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan tuntut pendidikan gratis.

Baca juga: TNI Bantu Warga Kampung Pelima Jayawijaya Tanam dan Panen Hasil Kebun

Tuntaskan persoalan HAM di Papua, termasuk kasus Tarina Murib, Pdt Yeremias Zanambani, dan korban lainnya.

Tolak Proyek Strategis Nasional (PSN) di Tanah Papua, hentikan relokasi pasar Mama-mama Papua di Karang, dan buka ruang demokrasi.

Perwakilan mahasiswa Universitas Satya Wiyata Mandala (USWIM), Isbo, dalam orasinya meminta mahasiswa untuk terus menjadi agen perubahan.

"Mahasiswa harus bersuara untuk kaum yang tidak bersuara," tegas Isbo. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved