Konflik Pecah di Nabire

Dewan Adat Mee Kutuk Tindakan Oknum Polisi Diduga Tembak Warga di Nabire

"Kalau mau berperang, silakan ke hutan dan berhadapan dengan TPNPB-OPM, bukan tembak warga sipil di pasar. Kami bukan binatang. Tidak semua orang Papu

Istimewa
KONFLIK PECAH DI NABIRE- Suasan konflik pecah di Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Kamis (26/6/2025). Foto: Istimewa 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, NABIRE- Dewan Adat Mee (Kamapi) Kabupaten Dogiyai, Papua Tengah, mengutuk keras tindakan oknum anggota kepolisian yang diduga melepaskan tembakan ke arah warga sipil di Pasar Karang, Kabupaten Nabire, Papua Tengah, Kamis (26/6/2025) pagi.

Sekretaris Dewan Adat Mee, Alexander Pakage, mengecam keras penggunaan senjata api terhadap warga sipil.

Baca juga: Korban Meninggal Saat Kericuhan di Nabire Diduga Dianiaya Oknum Polisi 

Alexander Pakage menilai, aksi oknum polisi tersebut sebagai tindakan tidak manusiawi dan mencederai rasa keadilan.

menurutnya, konflik seperti itu tidak seharusnya diselesaikan dengan senjata api. Senjata adalah alat negara, bukan untuk menembak rakyat sipil.

Polisi itu bertugas untuk melindungi dan mengayomi, bukan menyiksa apalagi membunuh,” tegas Alexander Pakage sembari memberikan keterangan kepada Tribun-Papua.com, Jumat (27/6/2025).

Alexander Pakage menyesalkan tindakan brutal aparat yang dinilai semakin memperburuk kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian di Papua.

Baca juga: Dinkes Mimika Lakukan Inovasi Layanan Laboratorium dan Farmasi Mobile Untuk Masyarakat

"Kalau mau berperang, silakan ke hutan dan berhadapan dengan TPNPB-OPM, bukan tembak warga sipil di pasar. Kami bukan binatang. Tidak semua orang Papua itu OPM,” lanjutnya.

Pakage juga meminta agar Kapolres Nabire bertanggung jawab atas tindakan anggotanya. Ia mendesak pencopotan oknum pelaku dan proses hukum secara terbuka dan adil.

Baca juga: Masuk Tiga Besar Calon Sekda Papua Selatan, Ini Bukti Kualitas dan Sepak Terjang Michael Gomar

“Kapolres Nabire harus bertanggung jawab. Bila perlu dicopot dan diproses hukum. Jangan ada lagi impunitas di tubuh Polri,” ujarnya.

Sebelumnya, bentrok terjadi antara warga dan aparat kepolisian di sekitar Pasar Karang, Nabire. Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa tersebut menyebabkan seorang pemuda di Nabire tewas. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved