Penembakan di Mimika

Penembakan Pendulang Emas di MP 60 Mimika, YLBH: Korban Alami 8 Luka Tembak, Polisi Tolak Laporan 

“Klien kami berinisial R ini ditembak sebanyak 8 kali di paha kiri. Kini di RSU Mimika jalani tindakan medis,” kata Agli Haryo Elkel, Senin (7/7/2025)

Tribun-PapuaTengah.com/Marsel
YLBH- Kuasa Hukum Korban Penembakan, Agli Haryo Elkel menjelaskan, kejadian itu berlangsung pada, Sabtu (5/7/2025) pagi. 

TRIBUN-PAPUATENGAH.COM, MIMIKA- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBH) Papua Tengah tengah menangani kasus penembakan tiga pendulang emas di Mile Point (MP) 60 area kerja PT Freeport Indonesia.

Kuasa Hukum Korban Penembakan, Agli Haryo Elkel menjelaskan, kejadian itu berlangsung pada, Sabtu (5/7/2025) pagi.

Baca juga: Biar Tak Culture Shock di Swedia, PFA Bekali 18 Siswa Budaya dan Etika Global

Kejadiannya di camp di mana, klien mendengar bunyi tembakan dari oknum Satgas Amole sehingga mereka melarikan diri. 

“Klien kami berinisial R ini ditembak sebanyak 8 kali di paha kiri. Kini di RSU Mimika jalani tindakan medis,” kata Agli Haryo Elkel, Senin (7/7/2025) malam di Hotel Grand Tembaga Timika.

Ia menjelaskan, setelah ditembak, korban ditendang dipukul oleh anggota. Lalu satu korban jatuh dan terkena kayu. Satu lainnya juga dianiaya oleh anggota polisi.

Langkah hukum dilakukan YLBH yaitu menjenguk klien kami di RSUD Mimika. Disana pihaknya dicegat oknum Satgas Amole untuk tidak boleh menjenguk. 

“Kami menanyakan legalitas penjagaan apakah mereka petugas rumah sakit atau pihak kepolisian.Saya juga menayakan status klien apakah tersangka sehingga di jaga ketat. Status belum jelas,” ujarnya.

Setelah berdebat, YLBH akhinya diizinkan melihat kondisi klien. Di dalam ruang rawat inap ada dua oknum aparat menjaga klien dengan dua senjata api laras panjang.

Baca juga: UKIR SEJARAH! PFA Perdana Wakili Papua di Gothia Cup 2025: 18 Siswa Siap Bertarung di Swedia

“Penjagaan begitu ketat sehingga memberatkan kami sebagai kuasa hukum klien. Aparat kemudian keluar dari ruangan rawat inap dan tidak boleh menjaga pasien dengan senjata api, setelah koordinasi dengan pihak RSUD,” katanya.

Agli Haryo Elkel  menyatakan, sebelumnya komunikasi keluarga juga susah untuk bertemu saudranya di rumah sakit karena tidak mendapatkan akses.

Baca juga: Waspada Hujan Lebat Landa Kabupaten Ini: BMKG Papua Keluarkan Peringatan Dini Hingga Sore Nanti!

“Setelah diberitakan di media, barulah keluarga korban bisa besuk. Kita katakan apa adanya dengan kejadian sebenarnya di RSUD Mimika,” bebernya.

*Laporan ke Polres Mimika*

YLBH Papua Tengah kemudian melapor ke Polres Mimika soal laporan penembakan dimaksud.

“Kami diterima dengan baik tetapi sayangnya tidak bisa buat laporan polisi. Laporan ditolak setelah adanya koordinasi dengan pimpinan Polres,” kata Agli Haryo Elkel.

Baca juga: Waspada Hujan Lebat Landa Kabupaten Ini: BMKG Papua Keluarkan Peringatan Dini Hingga Sore Nanti!

Lanjutnya, ini ada dua hipotesis apakah korban ini mencuri atau ditembak oknum Satgas Amole. Harus diuji kebenaran.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved